NewsNesia.id – Sejak dinyatakan lolos menjadi Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 23, Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Solahuddin Pakaya terus membuat benak publik bertanya-tanya tentang keputusannya itu.
Bagaimana tidak, profesinya sebagai lawyers kondang di Gorontalo dengan penghasilan selangit namun memilih menjadi anggota KPPS yang dibayar sehari saja dengan Rp. 1,1 juta hingga Rp. 1,2 juta untuk jabatan ketua dengan segala tugas-tugasnya yang tidak mudah membuat publik merasa bingung.
Namun bukan Salahuddin Pakaya jika tak menimbulkan isu yang menyita perhatian publik, Eks Ketua KPU Boalemo periode 2003-2008 itu berdalih bahwa keikutsertaannya mendaftar KPPS itu dilatari dua alasan.
“Pertama saya sedang menyusun tesis terkait kepemiluaan. Terus yang kedua saya memang ingin merasakan bagaimana rasanya saat menjadi KPPS itu, terlebih Pemilu sebelumnya banyak yang meninggal akibat kelelahan,” ujar sosok yang juga akrab disapa Kak Omy itu.
Sehingga keikutsertaann SP sebagai KPPS bukanlah karena materi atau gaji yang belakangan juga sering dijadikan konten meme atau sarkas di media sosial.
“Kan viral itu, kasian nah saya sendiri juga ingin menguji dan menantang diri saya sendiri sejauh mana saya bisa menangani persoalan-persoalan teknis yang banyak dihadapi oleh KPPS,” ungkapnya.
Namun kini SP memilih berbesar hati untuk mundur dari KPPS, lantaran sejumlah pihak menduga bahwa dirinya memiliki afiliasi ke salah satu partai politik.
“Iya daripada ribut, apalagi ini jelang hari H, mending saya berbesar hati mundur saja, lagian memang tujuan saya dari awal ingin melihat Pemilu 2024 itu berkualitas,” tegasnya.
Kebesaran hati dari seorang SP itu jugalah yang membuat banyak kalangan menilai bahwa sosok SP tak diragukan lagi untuk diusung kembali pada Pemilihan Bupati Kabupaten Pohuwato mendatang.
“Begitulah pak SP dari dulu saya kenal, selalu mengedepankan kepentingan banyak orang daripada dirinya, sehingga saya yakin saya sebagai salah satu penambang juga di Pohuwato menilai beliau pak SP bisa membuktikan keberpihakannya pada rakyat penambang di Pohuwato jika kelak ia menjadi pemimpin,” tutur salah satu penambang di Pohuwato yang meminta identitasnya dirahasiakan.