
POHUWATO-NN– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Pohuwato menggelar kegiatan penanaman budidaya tanaman pangan yang dilaksanakan di kebun Lapas, Kamis(14/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kabupaten Pohuwato Suharsi Igirisa, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1313 Pohuwato, Letkol Inf Madya Surya, S. Hub. Int., M.Han, Kepala Dinas Pertanian, Kamrin Alwi.
Dalam kesempatannya, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa mengungkapkan bahwa, pemerintah daerah sangat mengapresiasi inisiasi Kalapas Pohuwato atas inisiasi program penanaman untuk ketahanan pangan.
“Ini sebagai bentuk bagaimana memberikan keterampilan kepada warga binaan untuk kiranya bagaimana bercocok tanam, ini luar biasa. Mereka juga dibina untuk memiliki keterampilan-keterampilan lainnya,” ucap Suharsi.
Ia mengatakan, ada banyak keterampilan yang telah dihasilkan Lapas Pohuwato, bahkan itu setiap pameran diikutsertakan.
“Saya juga kaget pada saat itu, pak bupati juga sama-sama dengan saya kaget, sekarang ada dipajang di rumah dinas jadi ini luar biasa, bahkan Pak Kepala Divisi, bukan hanya keterampilan bahkan mereka di didik juga bagaimana cara beternak,” ucap Suharsi.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Gorontalo, Sulardi mengatakan bahwa, kegiatan penanaman budi daya tanaman pangan merupakan perwujudan kinerja Presiden dan Wakili Presiden pada Kabinet Merah Putih dengan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
“Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian
bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan
ekonomi biru,” kata Sulardi.
Ia menjelaskan, ketahanan pangan merupakan isu strategis yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi warga binaan.
“Program ketahanan pangan yang kita laksanakan hari ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kita untuk mendukung
program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” jelasnya.
Menurutnya, kita tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada warga binaan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
“Hasil dari kegiatan pertanian atau perkebunan yang dilakukan warga binaan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas bahkan dapat dipasarkan ke masyarakat luas,” pungkasnya.(mus/NN)