
NEWSNESIA.ID (BOALEMO) – Sebuah gebrakan lahir dari Kabupaten Boalemo di masa kepemimpinan Bupati Rum Pagau. Dengan keterbatasan anggaran belakangan ini, beliau justru mampu menghadirkan sebuah program yang sederhana, namun berdampak luar biasa bagi kemaslahatan masyarakat.
Kebijakan dimaksud adalah “Program Sapi Kembar”.
Kalau di daerah lain pengembangan peternakan sering kali ditempuh dengan cara mendatangkan anakan sapi dari luar daerah dengan biaya sangat besar, lalu dibagikan kepada masyarakat, sayangnya praktik ini kerap tidak tepat sasaran karena sarat kolusi, nepotisme, bahkan terkadang jadi hadiah bagi tim pemenangan..!!!
Akhirnya, masyarakat sebagai peternak yang semestinya mendapat bantuan sering terabaikan, sementara yang muncul adalah “peternak jadi-jadian”.
Nah, di Boalemo, pendekatannya justru berbeda. Alih-alih membeli sapi dengan anggaran fantastis, Bupati Rum Pagau malah memilih langkah cerdas. Yakni, mendistribusikan Inseminasi Buatan (IB) kepada para peternak yang memang memiliki indukan sapi betina. Artinya, hanya masyarakat peternak asli yang benar-benar merasakan manfaat program ini..!!!
Lalu, “apa yang dimaksud dengan Sapi Kembar..??”
Dengan teknik IB menggunakan benih sapi unggul seperti Limosin, Simental, dan Brangus, maka nilainya pun sangat berbeda. Se ekor pedet hasil IB berusia 1 tahun bisa dihargai setara dengan tiga ekor pedet sapi Bali atau sapi lokal.
Bukankah ini bisa disebut sebagai “quantum leap” bagi dunia peternakan di Boalemo..??
Secara sederhana, program ini bukan hanya meningkatkan populasi sapi, tapi akan mendongkrak nilai ekonomi para peternak. Jika daerah lain, peternak berkembang satu langkah, maka di Boalemo mereka para peternak bisa melompat tiga kali lebih jauh.
Kebijakan ini menjadi salah satu terobosan Bupati Boalemo 2 periode, Drs. Rum Pagau yang kini diimplementasikan sebagai bukti komitmen pemenuhan janji politik Pilkada 2024 lalu.(nn)