
NEWSNESIA.ID, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan bahwa pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo ke depan akan berfokus pada dua agenda utama, yaitu pemerataan tenaga medis hingga ke pelosok dan percepatan digitalisasi layanan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo periode 2025–2028 yang digelar di Azalea Convention Center, Minggu (2/11/2025).
Menurut Gusnar, Pemerintah Provinsi Gorontalo tengah menyiapkan kebijakan strategis untuk memastikan bahwa seluruh puskesmas memiliki minimal tiga dokter pada tahun 2029. Target tersebut didukung oleh keberadaan dua fakultas kedokteran di Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
“Kami sedang menghitung kebutuhan tenaga dokter agar pada akhir 2029 seluruh puskesmas terpenuhi tiga dokter per unit. Salah satunya melalui program beasiswa kedokteran yang sedang kami rumuskan,” tegasnya.
Selain pemerataan SDM kesehatan, Gubernur juga menekankan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan kesehatan. Ia menyebutkan bahwa sistem digital akan memungkinkan pemerintah memantau secara real-time keberadaan tenaga medis dan kondisi fasilitas kesehatan.
“Ke depan, saya cukup mengklik puskesmas di Tolinggula, dan bisa langsung berbicara dengan dokternya. Titik koordinat muncul secara digital, sehingga tidak ada lagi manipulasi posisi atau keterlambatan laporan,” jelasnya.
Gusnar turut mengapresiasi kontribusi IDI Gorontalo dalam program “Dokter Anak Angkat” yang mendukung percepatan penurunan stunting di daerah.
Menurutnya, meski terjadi efisiensi dan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat, sektor kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama daerah.
“Pemerintah dan IDI perlu terus memperkuat komunikasi dan sinergi agar setiap kebijakan kesehatan memiliki landasan yang kuat dan tidak tumpang tindih,” tambahnya.
IDI Sambut Baik Sinergi
Ketua IDI Gorontalo terpilih, dr. Muh. Isman Jusuf, menyatakan kesiapan pengurus baru untuk mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta kompetensi dokter.
“Ini awal bagi kami menjalankan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat Gorontalo. Kami juga menyambut baik harapan Gubernur terkait digitalisasi layanan kesehatan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa IDI akan memperkuat pemetaan dan distribusi dokter, baik dokter umum maupun spesialis, agar pelayanan kesehatan merata hingga wilayah yang membutuhkan.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah dan IDI, sektor kesehatan Gorontalo diharapkan mampu semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara adil.





















