NewsNesia.id -(GORONTALO)– Rencana kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tioongkok mendapat penolakan dari mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Barisan Rakyat Bersama Rakyat (Bar-Bar) menggelar aksi demo di Gedung DPRD Provinsi Gorontalo, Kamis (16/7/2020).
Aksi ini nyaris ricuh, lantaran massa dari organisasi mahasiswa ekstra kampus itu, memaksa masuk ke gedung wakil rakyat tersebut. Perwakilan massa, Hidayat Musa menyebutkan, aksi penolakan ini, murni mewakili aspirasi warga di Kabupaten Gorontalo Utara kepada pemerintah dan anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Pasalnya, menurut Hidayat, penerimaan TKA di Gorontalo sendiri sangat merugikan warga yang tidak memiliki peluang kerja di wilayah sendiri.
“Intinya, kami ingin mewujudkan kesetaraan antara tenaga kerja lokal dan asing, baik upah maupun fasilitas kerja yang diperolehnya, serta pemberian jaminan kesehatan bagi tenaga kerja lokal,” tandas Hidayat, seperti dikutip dari Hulondalo.id (Media Grup NewsNesia.id).
Hidayat juga mengharapkan, pemerintah dapat menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan ini, sehingga warga Gorontalo Utara dapat merasakan manfaatnya.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Thomas Mopili usai menerima masa aksi menegaskan, akan memperjuangkan permintaan yang disampaikan. Soal investasi, kata Thomas, dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
“Tentu kita di daerah membutuhkan hal itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut ungkap Thomas, investasi tidak boleh meninggalkan kaidah-kaidah pemasukan tenaga kerja asing. Sebab, menurutnya selama ini pihak perusahaan saat menyusun RTKA, terkadang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Olehnya, sebagai wakil rakyat, kami akan mengawasi dan mengawal kasus ini, guna mengatasi kesenjangan yang terjadi selama ini,” tegas politisi Golkar ini.
Pihaknya, lanjut Thomas, akan mengundang semua pihak termasuk Gubernur, dinas terkait, pada minggu depan, tandasnya. (rt-NN)