NEWSNESIA.ID – Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Bandara Djalaludin Gorontalo dalam agenda kunjungan kerjanya ke Sulawesi Utara. Minggu (5/5/2024).
Agenda kunjungan ini untuk meninjau lokasi lahan di Desa Modisi Kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang akan menjadi relokasi pengungsi erupsi gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Sejatinya, AHY dijadwalkan akan landing di bandara Sam Ratulangi. Namun, demi keselamatan penumpang, hingga saat ini bandara tersebut masih belum beroperasional akibat bencana alam erupsi gunung Ruang dan mengalihkan penerbangan ke Bandara Djalaludin Gorontalo.
Untuk menuju Bolsel, AHY akan menempuh jalur darat selama 7 jam dan didampingi langsung Kakanwil ATR/BPN Gorontalo Erry J Pasoreh bersama jajarannya. Juga jajaran ATR/BPN Provinsi Sulawesi Utara.
“Hari ini saya agendanya tunggal, dari Gorontalo akan melanjutkan perjalanan darat menuju Sulawesi Utara yaitu ke Bolaang Mongondow Selatan,” ujar AHY kepada sejumlah wartawan.
“Mengapa landing di Gorontalo, karena Bandara Manado tutup dan masih belum bisa beroperasional alasannya keselamatan penerbangan akibat bencana erupsi ini,” lanjut AHY.
Dirinya menyebut jika agendanya ke Bolsel ingin melihat secara langsung sekaligus memastikan kondisi dan status lahan yang dipersiapkan sebagai objek relokasi bagi masyarakat yang terdampak bencana alam erupsi gunung Ruang beberapa saat yang lalu.
“Kita ingin memastikan lahan tersebut bisa siap untuk dijadikan sebagai objek relokasi. kita ingin segera bisa dilakukan karena masyarakat yang berdampak ini tentunya membutuhkan kepastian. Dan ini harus kita siapkan lahan yang layak,” ujarnya.
Tidak hanya itu, AHY juga menekankan tugasnya sebagai menteri tidak hanya memberikan kepastian lahan akan tetapi kepastian hukum hak atas tanah dengan mengeluarkan sertifikat bagi masyarakat.
Tidak hanya lokasi untuk hunian yang harus dipersiapkan lokasi perkebunan pertanian juga kata AHY harus segera disiapkan.
“Kita ingin masyarakat itu sekali lagi diberikan rasa tenang jangan sampai sudah terdampak bencana kemudian tidak jelas nasib dan masa depannya ini yang harus dipastikan oleh pemerintah dan Kementerian ATR/BPN,” imbuh AHY.(JM/NN)