NEWSNESIA.ID, BOALEMO – Kabupaten Boalemo merupakan salah satu daerah di Provinsi Gorontalo kerap kali terjadi bencana alam. Mulai dari bencana banjir, longsor, kebakaran hingga puting beliung.
Menurut data BPBD Kabupaten Boalemo sebagaimana disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Boalemo, Ir. Mans Mopangga menyatakan bahwa sejak Februari 2020 hingga Januari 2021 ini, sedikitnya 21 tragedi bencana alam terjadi.
Yakni bencana kebakaran mencapai 10 kali kejadian, 8 kali pohon tumbang hingga mengenai rumah warga, 5 kali kejadian angin kencang atau putting beliung dan 1 kali kejadian longsor.
Menghadapi kondisi itu, Kalak BPBD Boalemo, Mans Mopangga mengaku terus berupaya maksimal menempuh langkah pencegahan dan penanganan cepat bagi para korban bencana alam. Ia bersama tim BPBD dan berkoordinasi OPD terkait sering kali terjun ke lapangan.
Terutama ketika terjadi bencana alam dan juga menempuh sosialisasi kepada masyarakat akan upaya pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan. Setiap sosialisasi itu, pihaknya ikut memaparkan perkembangan cuaca hasil koordinasi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kami sering mengadakan sosialisasi guna mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya bencana dan langkah penanggulangan. Misalnya, mengajak masyarakat tidak membuang sampah pada aliran sungai. Karena itu menyebabkan arus air terhambat sehingga menimbulkan luapan sungai,” ungkap Birokrat Senior di Boalemo tersebut.
Tak hanya itu, Mans Mopangga bersama tim BPBD terlibat langsung mendistribusikan bantuan siap saji dan bantuan logistik kepada masyarakat tertimpa bencana dengan bersinergi OPD terkait.
Upaya itu kata mantan Kadis Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut ditempuh dengan keterbatasan anggaran. Pasalnya, tahun 2021 ini, rata-rata alokasi anggaran kena focusing dan realokasi penanganan Covid-19.
“Meski dengan keterbatasan anggaran, kami tetap turun mengadakan sosialisasi pencegahan dan aksi penanganan dampak bencana alam. Misalnya membersihkan saluran,” tandas Mans Mopangga.(nrt/nn)