NEWSNESIA.ID, GORONTALO – Penuh haru, almarhumah Siti Hardiyanti Yuniar (23) seharusnya akan diwisuda sebagai sarjana Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Ahad (20/12/2020). Dia harus digantikan orang tuanya Iradat Bagi, karena telah meninggal dunia 10 hari lalu.
Siti Hardiyanti Yuniar Bagi, mahasiswa asal Desa Soginti, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo itu meninggal dunia pada 10 Desember 2020 silam akibat infeksi paru-paru.
“Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Universitas Negeri Gorontalo karena sampai proses wisuda ini kami tetap senang walaupun anak kami sudah tiada lagi,” ucap Iradat Bagi.
Siti Hardiyanti Yuniar Bagi (23) telah berhasil mengikuti ujian akhir di Fakultas Farmasi UNG. Namun putri dari 2 bersaudara ini meninggal dunia tepat 10 hari menjelang diwisuda.
Diakui Iradat, bahwa saat sedang mengikuti ujian akhir, anak perempuannya itu sudah dalam keadaan sakit. Meski begitu, anak perempuan dari 2 bersaudara itu tetap berjuang untuk menyelesaikan studinya.
“Perjuangannya kami hargai demi menggelar Sarjana di Universitas Negeri Gorontalo,” sambung Iradat didampingi istrinya Teti Pipii dan saudara laki-laki.
Rektor UNG Eduart Wolok bersama keluarga Siti Hardiyanti Yuniar Bagi pada proses wisuda. Rektor UNG Eduart Wolok pun memberikan piagam penghargaan kepada Siti Hardiyanti Yuniar Bagi atas perjuangannya.
Sebelumnya, sebanyak 1.074 mahasiswa mengikuti wisuda drive thru UNG yang dibagi beberapa gelombang sejak Sabtu (19/12/2020).
Pada gelombang kedua hari ini, terdapat 358 mahasiswa yang diwisuda termasuk Siti Hardiyanti Yuniar Bagi yang telah meninggal dunia.(NN)
Bekeng manangis ee