
NEWSNESIA.ID, GORUT – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik mengatakan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2023, berjalan sebagaimana mestinya sesuai mekanisme yang berlaku.
“Ya pembahasan perubahan saat ini berjalan biasa saja. Belum ada yang menarik perhatian atau atensi,” ungkap Hamzah usai mengikuti pembahasan belum lama ini.
Lebih lanjut, pria yang biasa disapa Aba HS ini mengatakan, bahwa kondisi keuangan daerah saat ini, tentu kita semua telah mengetahuinya. Olehnya, banyak program-program juga yang harus dipending.
“Kita lihat saja mana program yang harus dipending, dan mana yang masih bisa jalan. Semua itu kita sesuaikan dengan kondisi keuangan daerah yang ada,” jelasnya.
Hamzah juga menerangkan, bahwa pihaknya bisa memaklumi terkait dengan penundaan program pembangunan yang ada, dikarenakan kondisi keuangan yang terjadi tersebut.
“Kalau kita di DPRD tentu memahami akan penundaan tersebut. Tinggal selanjutnya bagaimana ini disampaikan kepada masyarakat agar mereka paham akan kondisi yang terjadi saat ini,” tegasnya.
Program yang dipending itu, kata Hamzah, termasuk pokok-pokok pikiran (pokir). Dan tentunya, sudah menjadi tugas dari wakil rakyat yang akan menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan penundaan tersebut.
“Kalau terkait dengan penundaan pokir, tentu itu sudah menjadi ranah kita di DPRD yang akan menyampaikan ke masyarakat, agar dapat memaklumi kondisi keuangan daerah saat ini,” kata aleg Golkar tersebut.
Namun, pihaknya, sadar hal ini juga membutuhkan proses. Disisi lain, terkait dengan target pembahasan sendiri, Hamzah menegaskan bahwa mau tidak mau, perubahan anggaran ini harus selesai sebelum akhir bulan September.
“Target kita sebelum akhir September ini harus sudah selesai dan diparipurnakan,” tandasnya. (Rol)