NEWSNESIA.ID, BOALEMO – Tepat 22 Mei 2022 mendatang bisa dibilang momen paling di tunggu-tunggu masyarakat Boalemo. Bagaimana tidak, hari itu merupakan arah baru keberlangsungan pemerintahan pasca pemerintahan Darwis-Anas (DAMAI).
Pasalnya, Bupati Boalemo Anas Jusuf pasca melanjutkan kepemimpinan berkisar 6 bulan sudah harus meletakkan jabatannya hari itu.
Kini, pengisian Penjabat Bupati pun perlahan mulai ramai diperbincangkan warga. Lantas siapa saja tokoh pemimpin diutus mengisi kekosongan orang nomor satu di Bumi Boalemo?.
Kerap kali di jumpai perbincangan warga menyebut ada 4 tokoh birokrat senior disebut-sebut akan diutus ke Boalemo. Mereka merupakan birokrat mempuni dan tercatat berpengalaman. Sebut saja nama Sherman Moridu, Handoyo Sugiharto, Syukri Botutihe dan Risjon Sunge.
Meski begitu, 4 nama birokrat senior ini bergantung hasil usulan Pemprov Gorontalo dan keputusan Mendagri Moh. Tito Karnavian sebagaimana diamanatkan Undang-Undang.
Seiring dengan wacana itu, tak sedikit warga mulai menaruh berbagai harapan. Mereka menginginkan pemimpin diutus ke Boalemo benar-benar punya visi besar membangun Boalemo lebih maju. Bukan sekedar mengambil keuntungan dari momen kekosongan jabatan.
Seruan itu pastinya punya dalil yang kuat. Lagi pula, Boalemo sejauh ini terbilang masih sangat tertinggal dari berbagai sektor, sehingga butuh pemimpin visioner dengan ide-ide cerdasnya.
Selain itu, sudah memahami kondisi dan karakteristik wilayah Boalemo serta punya target mampu membawa arah kemajuan pembangunan dan ekonomi lebih baik. Bukan semata-mata tokoh yang hebat dalam ucapan dan gagasan semata.
Boalemo saat ini dalam situasi kritis. Selain dilanda pandemi, juga banyak persoalan hukum mengakibatkan keuangan daerah terpuruk. Bahkan berdampak pada sektor infrastruktur dasar lainnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Boalemo, Herman Bater menyampaikan pandangannya. Menurut dia, kondisi pemerintahan selama ini patutlah dijadikan pembelajaran. Paling tidak melahirkan pola pikir masyarakat terhadap tokoh pemimpin Boalemo kedepan. Utamanya menentukan karakter pemimpin yang benar-benar konsisten dan komit memajukan daerah.
Disinggung soal kriteria Penjabup bakal diutus ke Boalemo? Herman mengaku siapa saja yang ditunjuk tentunya harus diterima dengan lapang. Apalagi dia punya niat tulus dan komitmen mewakafkan diri untuk kemajuan pembangunan Boalemo kearah lebih baik.
“Kalau soal itu (Penjabup) jadi kewenangan Mendagri. Jadi, siapa pun dia sudah itu keputusan diamanatkan undang-undang. Apalagi kalau dia sudah memahami benar karakteristik Boalemo dan punya niatan mengejar ketertinggalan pembangunan Boalemo, maka itu lebih pantas,” cetus Togas, sapaan akrabnya.(nrt/nn)