NEWSNESIA.ID, Gorontalo – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM) di Kota Gorontalo kembali dirasakan imbasnya oleh para pedagang kecil atau UMK.
Sejak 3 hari ini patroli PPKM yang digelar oleh Pemkot kolaborasi TNI dan Polri makin membuat sebagian besar pelaku UMK mengeluh. Pasalnya penghasilan mereka kembali drop.
“Iya kenapa lagi ini, ana kira so tidak ada uti ini Corona-corona ini baru torang juga so di vaksin baru kurang apa lagi, kasihanilah kami pak Jokowi, bisa mati kalau begini,” tutur Rahma salah seorang penjual Nasi Kucing di Jalan Kalimantan kepada Jurnalis Newsnesia.id, Jumat (9/8/2021).
Rahma mengatakan jika beberapa bulan ini saat kondisi mulai normal kembali pendapatannya lumayan. Namun sejak 3 hari PPKM diberlakukan omzetnya kembali turun drastis.
“Jalan so tutup, ada orang makan 5 orang langsung dibubarkan baru mo bikin apalagi uti,” kisah Rahma.
Tak hanya Rahma, bahkan imbas dari penerapan PPKM terhadap pemasukan ini juga ikut dirasakan sejumlah pengusaha Kafe dan Warkop.
Kenyataan saat kondisi ekonomi sebenarnya mulai berangsur membaik malah kembali ada pembatasan ketat. Tentu saja hal ini sangat berimbas pada perputaran ekonomi masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.
Sementara itu pihak Pemkot Gorontalo tegas akan mencabut izin usaha seperti warkop dan toko lainnya jika tidak patuh terhadap aturan PPKM.
Namun kendati demiki, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha akan segera bertemu dengan sejumlah pengusaha Warkop dan toko di Kota Gorontalo dalam waktu dekat ini. (Anki)