
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi Wakil Gubernur Idris Rahim dan Rektor UNG Eduart Wolok saat rapat virtual membahas perpanjangan PSBB di Gorontalo, Ahad (17/5/2020).(F. Salman/humas)
NewsNesia.id -(NN)- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo diperpanjang. Itu setelah disepakati seluruh kepala daerah pada rapat virtual yang dipimpin langsung Gubernur Gorontalo bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ahad (17/5/2020).
Namun pada PSBB tahap kedua ini, ada sejumlah kelonggaran-kelonggaran yang diusulkan bupati dan walikota, terutama terkait waktu beraktivitas, pasar mingguan hingga penyelenggaraan sholat Idul Fitri nanti.
Pada kesempatan itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyarankan pelonggaran waktu beraktivitas. Jika pada PSBB pertama hanya dibatasi hingga pukul 17.00 Wita, Nelson mengusulkan diperpanjang hingga pukul 20.00 Wita.
“PSBB harus dilanjutkan. Tapi perlu pengetatan. Protokol kesehatan mutlak diterapkan,” usul Nelson Pomalingo, seperti dikutip dari Hulondalo.id (media grup NewsNesia.id).
Sementara Walikota Gorontalo Marten Taha juga mengusulkan penyeragaman penyelenggaraan sholat Idul Fitri dan protokol kesehatan diperketat di kawasan pusat perbelanjaan.
Untuk sholat Idul Fitri harus diseragamkan. Kalau salat Idul Fitri berjamaah, semua di Provinsi Gorontalo harus sholat berjamaah. Kalau tidak, ya seluruh daerah juga tidak menggelar Idul Fitri berjamaah,” kata Marten.
“Tetapi kita menunggu petunjuk Kementerian Agama, karena agama ini merupakan salah satu urusan yang bukan kewenangannya daerah,” sambung Marten.
Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga dan Bupati Bone Bolango Hamim Pou turut yang mengharapkan relaksasi untuk pasar mingguan dengan memberikan kesempatan kepada pedagang lokal untuk berjualan pada pekan terakhir Ramadhan.
Menindaklanjuti usulan bupati walikota dalam penyusunan Peraturan Gubernur Gorontalo tentang PSBB tahap kedua, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan membahasnya lebih lanjut dengan melibatkan seluruh pihak terkait.
“Saya minta pak Sekda, malam ini Pergub PSBB tahap kedua selesai, jam berapa pun akan saya tandatangani agar besok tidak ada kekosongan,” pinta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
PSBB Gorontalo tahap pertama terlihat adanya dampak positif, mampu menekan penyebaran virus corona, dibanding dua daerah tetangga yang belum menerapkan PSBB, Sulawesi Utara dan Sulawesi tengah. Diharapkan kedepan, penyebaran tidak lebih meluas, tentu kepatuhan masyarakat mengikuti aturan PSBB sangat penting dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Gorontalo di Gorontalo. (al-NN)