NEWSNESIA.ID, MAMUJU – Situasi memanas terjadi saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamuju menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.
RDP yang semua berjalan lancar menjadi ricuh ketika sejumlah anggota DPRD Mamuju menanyakan penjadwalan RDP yang terkesan dipaksakan tanpa kordinasi yang baik.
Sebelumnya, tepat hari Selasa (12/1/2021), RDP terkait pelaksanaan Pilkades serentak di Mamuju diputuskan bakal di tunda hingga Juni mendatang.
Namun salah seorang Anggota DPRD Mamuju dari Fraksi Hanura, Mervie Parasan ngotot dan bersikeras bahwa RDP tidak memiliki hak memutuskan penundaan pelaksanaan Pilkades serentak.
Dengan nada tinggi Mervie menyebut akan melawan semua pihak yang menyalahi ketentuan, ia juga curiga penundaan Pilkades serentak itu dilakukan sebab menunggu pelantikan Bupati terpilih.
“Saya akan lawan siapapun, ini saya tahu kenapa ditunda karena tunggu pelantikan Sutinah toh, tidak boleh begitu,” ucap Mervie yang kemudian menyulut emosi sejumlah anggota DPRD lainnya.
Tindakan Mervie tersebut dianggap memalukan oleh sebagian besar Anggota DPRD Mamuju dan tidak sepantasnya dipertontonkan dihadapan publik.
Hal itu diungkap Anggota DPRD Fraksi PAN, Masram Jaya yang menyebut Mervie hanya mempertontonkan kebodohan. Masram Jaya menyebut pasalnya Mervie tidak hadir saat RDP.
“Sangat memalukan dan tidak layak dipertontonkan dia kan tidak hadir dan mengikuti RDP kenapa tiba-tiba ngamuk datang mau menolak hasil keputusan RDP,” ungkap Masram saat dihubungi oleh Newsnesia.id, Kamis (14/1/2021).
Lebih lanjut, ia juga menyayangkan sikap Mervie yang mengaitkan Pilkada yang telah berlalu dengan keputusan RDP yang akhirnya bubar karena terjadi kericuhan.
“Yang saya heran kenapa masih dikaitkan dengan Pilkada yang sudah berlalu, sebaiknya jangan jadi politisi kalau baperan, itu menghambat pembangunan daerah,” pungkasnya.(AnQ-NN)