NEWSNESIA.ID, GORONTALO – Berlalunya penghujung hari di 2020, telah menorehkan tinta kelam dalam perjalanan penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Gorontalo.
Bagaimana tidak, tahun ini menghakimi Pemerintah Kota Gorontalo dalam mengambil kebijakan terkait dengan dua bencana yang melanda. Dua bencana tersebut yakni bencana non alam Covid-19 dan bencana banjir bandang.
Rangkaian musibah itu akan menjadi referensi dalam menata Kota Gorontalo kedepan. Bahkan begitu pentingnya kedua momen tersebut, pemerintH Kota Gorontalo telah mengabadikannya dalam sebuah film pendek dengan judul “2020 : Banjir dan Pandemi”.
“Dalam video pendek itu, akan ditampilkan apa saja strategi dan upaya Pemerintah Kota Gorontalo dalam mengangani dua musibah datang bersamaan,” kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Gorontalo Daud Panigoro.
Daud menjelaskan, pekerjaan video itu sudah dalam tahap finishing dan siap untuk diluncurkan pada tanggal 31 Desember 2020 yang bertepatan dengan momentum malam pergantian tahun.
“Acaranya akan kita gelar secara virtual, kurang lebih 1000 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti agenda peluncuran film tersebut. Kami juga akan menyiarkannya secara live di Mimoza TV, dan Fan Page Facebook dengan akun Humas Kota Gorontalo,” ujar Daud.
Daud menambahkan, selain peluncuran video, dalam agenda itu akan diisi dengan arahan serta sambutan Walikota Gorontalo Marten Taha. Marten akan menyampaikan langkah yang telah diambil selama tahun 2020 dan agenda kebijakan strategisnya di tahun 2021 mendatang.
Sementara itu, Marten Taha meminta agar seluruh ASN dan TPKD di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo dapat mengikuti acara peluncuran film pendek tersebut. Ia menginginkan kejadian yang dialami selama tahun 2020, menjadi motivasi dan inspirasi bersama untuk terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kedepan.
“Tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah bagi kami di Pemerintah Kota Gorontalo. Belum ada sejarah pandemi yang pernah memukul Kota Gorontalo selama 100 tahun terakhir ini. Bencana ini ditambah lagi dengan banjir berkali-kali,” ujar Marthen.
Menurut Marten, berat memang, tetapi berkat kolaborasi seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo dan partisipasi seluruh masyarakat, dua bencana yang dihadapi tersebut menjadi tidak seberat yang dibayangkan.
“Kita mesti berdoa dan terus berupaya semoga di tahun mendatang Kota Gorontalo akan pulih, kesehatan segera meningkat, ekonomi bangkit, sehingga masyarakat lebih sejahtera,” pungkas Marten.(MG-01/jian)