Kliksulteng.id- 200 jemaah haji asal Tolitoli telah tiba. Kepulangan mereka disambut Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli. Dari 201 yang mengikuti ibadah haji tahun ini, 1 jemaah masih menjalani perawatan di Madinah.
Kepulangan jemaah haji Tolitoli ini, disambut di Gedung Hijir Ismail Sekretariat IPHI Kelurahan Nalu Jum’at (13/9/2019). Sebelumnya mereka tiba di Kota Palu, yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Tolitoli menggunakan bus yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Kepala Kantor Kementerian Agama Tolitoli yang juga Ketua PPIH Hi. Muchlis menyampaikan, 200 jemaah haji ini, masing-masing dari Kecamatan Dampal Selatan 10 orang, Kecamatan Dampal Utara 6 orang, Kecamatan Dondo 21 orang, Kecamatan Basidondo 4 orang, Kecamatan Lampasio 2 orang, Kecamatan Ogodeide 2 orang, Kecamatan Baolan 103 orang, Kecamatan Galang 40 orang, Kecamatan Dako Pemean 1 orang dan Kecamatan Tolitoli Utara 11 orang.
Diantara para jamaah tersebut, terdapat jamaah haji termuda, Anugrah Basri Umar berumur 22 tahun. Adapula jamaah haji tertua atas nama, Tupong Naming berumur 91 tahun.
“1 jamaah haji asal Tolitoli atas nama Hi. Djalalu Bako alamat Kelurahan Nalu, kini masih berada di Madinah Arab Saudi karena sakit, dan masih dalam perawatan disalah satu rumah sakit,” kata Muchlis.
“PPIH akan terus melakukan monitoring dan memfasilitasi kepulangannya ke daerah ini setelah benar-benar sehat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tolitoli Hi. Abdul Rahman Hi. Budding dalam sambutannya lebih dulu mengajak seluruh jemaah haji dan hadirin, untuk berdoa dan mengirimkan surah Al-Fatihah atas meninggalnya Presiden RI ke 3 Prof. Dr. Ing B.J Habibie.
Menurutnya, B.J Habibie adalah putra terbaik bangsa, selain sebagai Bapak Teknologi juga merupakan Bapak Demokrasi dan Bapak Reformasi, sehingga seluruh bangsa merasa kehilangan.
Wabup juga memyampaikan ucapan selamat datang kembali kepada para jemaah haji Tolitoli. Dia berharap, seseorang yang bergelar haji, bisa menjadi agen perubahan untuk membawa manusia ke arah yang baik.
“Seorang yang bergelar haji adalah seorang yang telah memahami makna hidup dengan benar, perilaku dan tindak tanduknya sebagian besar menjadi baik dan makin berkualitas,” ungkap Wabup.
Haji kata dia, jangan hanya dipahami sebagai ibadah simbol, namun harus dimanifestasikan dalam kehidupan di masyarakat.
Turut hadir dalam acara tersebut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, sejumlah Pejabat Pemda dan Pejabat Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI Tolitoli, Ketua IPHI, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ketua Gabungan Organisasi Wanita, serta undangan lainnya. (andis/adv)