
NEWSNESIA.ID (BOALEMO) – Pembangunan ruas jalan nasional melintasi wilayah Kabupaten Boalemo belakangan kembali dipercantik. Itu setelah hampir 8 tahun tak lagi tersentuh hingga kondisinya rusak berat.
Langkah perbaikan dan pemeliharaan ini pun mulai direalisasikan berkat kepedulian penuh pemerintah pusat bersama unit kerja, dan atas kolaborasi yang baik Pemerintah Kabupaten Boalemo di era kepemimpinan periode 2025-2030 saat ini.
Hal ini diakui mantan Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Gorontalo, Ringgo Radetyo, ST, M.Eng ketika berbincang-bincang dengan wartawan. Menurut dia, tahun 2025 ini ada sekitar 7 km ruas jalan nasional melintasi wilayah Kabupaten Boalemo sementara dalam perbaikan dan pemeliharaan menjadi ruas jalan yang lebih maksimal pemanfaatannya.
“Program perbaikan ruas jalan nasional itu sepanjang kurang lebih 7 km, terdiri dari beberapa segmen. Nah, semua itu lahir atas usulan kami, dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Gorontalo lewat program nasional,” terang Ringgo Radetyo.
Untuk perencanaan dan usulan program sendiri kata Ringgo, oleh BPJN Gorontalo mengajukan sejak 2023. Termasuk ruas Jalan Lahumbo begitu diterima dan resmi ditetapkan alih statusnya jadi jalan nasional. Usulannya pun akhirnya disetujui pemerintah pusat di tahun 2024, dan pelaksanaannya baru berlangsung tahun ini.
“Karena ruas ini statusnya jalan nasional, maka otomatis jadi kewenangan dan tanggungjawab BPJN Gorontalo. Saya sebagai Satker saat itu bersama-sama tim perencanaan dan pemprograman, serta atas kerja keras Kepala BPJN Gorontalo mendorong agar ini segera diprogramkan menuju akses yang lebih mantap. Alhamdulillah usulan program kami di tahun 2023 mendapat persetujuan pemerintah pusat pada 2024, dan realisasinya dimulai tahun 2025 ini,” tambah Ringgo Radetyo yang saat itu menjabat Kepala Sakter PJN sejak 2021 hingga Februari 2025.
Untuk pendanaannya sendiri oleh pemerintah pusat menginisiasi sumber anggaran dari Surat Berharga Syariah (SBS) Negara. Di mana, sumber pendanaan ini merupakan buah inovasi pembiayaan pembangunan infrastruktur ditengah keterbatasan anggaran.
“Untuk itu, secara pribadi, saya sangat mengapresiasi seluruh stakholder, termasuk Pemerintah Kabupaten Boalemo periode kepemimpinan saat ini yang selalu mensuport peningkatan ruas jalan nasional. Saya juga sangat bangga hati, pernah menjadi bagian melayani masyarakat di Provinsi Gorontalo, termasuk Kabupaten Boalemo,” ucapnya.
Diketahui pula bahwa pembangunan ruas jalan nasional melintasi Kabupaten Boalemo yang dikenal alihterase atau perubahan jalur tersebut, dirintis pembangunannya di era kepemimpinan Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau bersama Wakil Bupati Boalemo, Lahmuddin Hambali, S.Sos, M.Si.
Namun, begitu pemerintahan dijuluki PAHAM ini selesai 2017, kondisi ruas jalan alihterase perlahan rusak berat. Sejak saat itu juga pemerintah setempat terkesan tutup mata. Bahkan, tak pernah mensuport upaya pengusulan perbaikan jalan. Padahal, akses ini begitu dibutuhkan masyarakat luas.

Secara terpisah, Jubirsus PAHAM, Paris Djafar, SH mengaku, sangat bangga dan mengapresiasi langkah perjuangan BPJN Gorontalo, hingga sukses mendapat persetujuan pemerintah pusat, khususnya perbaikan ruas jalan nasional di Kabupaten Boalemo.
“Sayangnya, begitu jalan ini mulai diperbaiki atas usulan BPJN Gorontalo sebagai lembaga berwenang, justru ada pihak-pihak tertentu mengaku jadi pahlawan kesiangan. Berdalih ikut memperjuangkannya, padahal dirinya jauh panggang dari api,” kilah Paris Djafar.(nn)