NewsNesia.id – Misteri kehilangan barang bukti berupa empat unit alat berat dari halaman Mapolres Bolmong Selatan (Bolsel) memunculkan banyak tanda tanya.
Tiga eskavator dan satu doser, yang seharusnya menjadi kunci dalam kasus tambang ilegal yang melibatkan seorang pengusaha asal Kotamobagu, mendadak hilang dari tempat penyimpanan.
Keberadaan alat berat ini hingga kini belum diketahui, menimbulkan dugaan adanya permainan di balik kasus ini. Kabar hilangnya alat berat ini beredar seiring dengan klaim bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke kejaksaan.
Namun, kenyataannya, kejaksaan melalui Joice E. Tasiam, S.H., M.H, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Dumoga mengaku belum pernah menerima penyerahan tersebut.
Ia pun sempat menyebut bahwa kasus ini mungkin ditangani langsung oleh Kejari Kotamobagu, namun dari pihak Kejari Kotamabagu juga tidak mengetahui perihal hilangnya barang bukti berupa alat berat tersebut yang berarti belum ada penyerahan alat bukti.
Kejadian inipun menuai sorotan dari publik yang mulai menaruh kecurigaan penyitaan alat berat dari kasus tambang ilegal tersebut ada permainan antar pengusaha dengan pihak Polres Bolsel.
Salah satu tokoh pemuda Bolsel, Parindo Potabuga bahkan mengingatkan Kapolres Bolsel, AKBP Indra Majid agar tidak main mata dalam kasus ini.
“Seharusnya kasus ini sudah P21 karena alat buktinya jelas, dan penangkapan dilakukan secara OTT di TKP. Tapi anehnya, kasus ini justru terhenti dan terkesan di-86 kan,” ujar Parindo dengan tegas.
Parindo pun secara tegas menyatakan apabila kasus ini tidak diungkap secara transparan ke publik maka ia akan melaporkan pihak Polres Bolsel ke Mapolda Sulut terkait kode etik.
“Proses hukumnya harus transparan dan tidak ditutup-tutupi. Kalau ini dibiarkan, saya akan bawa persoalan ini ke tingkat lebih tinggi,” tegasnya.
Sementara saat pihak Polres Bolsel dihubungi oleh sejumlah awak media perihal hilangnya alat berat tersebut, pihak Kabag Humas, Ipda Walinelo Ahmad hanya memberikan jawaban ambigu dan cenderung bingung menjawab pertanyaan dari media.
“Tidak hilang itu hanya pinjam pakai,” singkat Ipda Walinelo, Kamis (8/8/2024).
Saat ditanya kembali terkait kapasitas Polres Bolsel apakah boleh pinjam pakai alat berat tersebut. Walinelo kebingungan menjawabnya.
“Bukan pak! Nanti saya tanya Kasat Reskrim dulu yaa, jangan sampai salah jawab,” dalihnya.
Ambigunya jawaban dari pihak Mapolres Bolsel tentu saja dapat menimbulkan keraguan lebih besar dari publik akan penanganan kasus ini dan dapat menurunkan citra institusi bhayangkara di Bolsel.