NEWSNESIA.ID – Bawaslu Kabupaten Boalemo menggelar kegiatan Pengawasan Pemilih Partisipatif dengan tema Optimalisasi Peran Strategis Zilineal, Pemilih Pemula serta Organisasi Masyarakat dalam Pengawasan Sistem Elektoral mendukung pengawasan Pilkada tahun 2024, Jumat (06/09/2024).
Kegiatan berlangsung di Cabana Resto, Bolihutuo-Boalemo ini dibuka langsung Ketua Bawaslu Boalemo, Ronald Ch. Rampi didampingi 2 anggota komisioner Bawaslu, Aldiyanto Ahmad dan Yesmar Panigoro. Hadir pula narasumber external dari Komisi 2 DPR RI, dan peserta dari keterwakilan media masa, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat dalam hal ini abang-abang bentor, kalangan mahasiswa, siswa SMA/SMK kelas 3, serta internal Bawaslu.
Dalam laporan singkatnya, Panitia Pelaksana, Nolanti Sabi menyampaikan bahwa Bawaslu sebagai lembaga punya mandat mengawasi jalannya proses Pemilu. Ini sangatlah dibutuhkan dukungan berbagai pihak, terutama dalam aktifitas pengawasan. Salah satunya mengajak segenap kelompok masyarakat agar terlibat dalam partisipasi pengawasan tahapan Pemilu.
Keterlibatan masyarakat dalam pengawalan suara tidak sekadar datang dan memilih, tetapi juga melakukan pengawasan atas potensi kecurangan yang terjadi, serta melaporkan kecurangan tersebut kepada Bawaslu sebagai lembaga yang bertugas mengawasi proses Pemilu, dan menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pemilu.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Boalemo, Ronald Ch. Rampi dalam arahannya menyampaikan, Pemilu bukanlah sekadar ajang seremonial politik yang menafikan partisipasi dan hak politik masyarakat. Mengingat, masyarakat menjadi subyek dalam proses pelaksanaan Pemilu, maka pengawasan partisipatif dilakukan memujudkan warga negara yang aktif guna mengikuti perkembangan pembangunan demokrasi.
“Kehadiran pengawasan masyarakat yang massif secara psikologis akan mengawal dan mengingatkan mereka agar senantiasa berhati-hati, jujur dan adil dalam pelaksanaan Pemilu. Sejatinya, baik penyelenggara, pengawas, pemantau, peserta Pemilu, dan berbagai pihak yang terkait dalam Pemilu dapat belajar berperan sesuai latar belakangnya masing-masing,” urai Ketua Ronald Ch. Rampi didampingi Anggota Bawaslu Aldiyanto Ahmad dan Yesmar Panigoro.
Paling penting kata Ronald, misi Bawaslu adalah mendorong pengawasan partisipatif berbasis masyarakat sipil. Sehingga, pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu perlu didahului proses sosialisasi dan pengetahuan pengawasan Pemilu.
Lagi pula, dalam pengawasan Pemilu, tantangan besar biasa dihadapi yakni membangun kesadaran politik bagi masyarakat. Kesadaran masyarakat dimaksud berkaitan dengan kedaulatan dalam proses demokrasi yang masih cukup rendah.
Untuk itu dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara Bawaslu dan masyarakat pemilih. Kelompok masyarakat memberikan perhatikan besar terhadap pelaksanaan Pemilu yang berlangsung jujur dan adil, serta berkomunikasi secara intensif dengan Bawaslu.
“Peningkatan kolaborasi antara Bawaslu dengan kelompok masyarakat sipil inilah menjadi kunci peningkatan partisipasi guna terwujudnya Pemilu yang demokratis, jujur dan adil,” tandasnya.(nn)