NEWSNESIA.ID, GORUT – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik Djibran, angkat bicara soal aspirasi atau pokir-pokir, yang konon katanya dikuasai oleh para Aleg DPRD Gorut.
Itu disampaikan Hamzah Sidik setelah menerima audiensi demonstrasi Gerakan Aktivis Milenial (GAM) di gedung DPRD Gorut, Senin, (21/06/2021) lalu.
Hamzah menjelaskan, aspirasi masyarakat itu diucapkan dalam sumpah janji anggota DPR ketika di lantik.
“Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI, terus kami Anggota DPRD hanya diam? Kan tidak mungkin,” ungkapnya.
“Saya kasih contoh konkrit ditahun 2021 ini, pengajuan dari eksekutif tidak ada anggaran untuk sapi. Pada hal yang nama sapi itu, sudah dibicarakan jauh-jauh hari melalui kerja sama utara-utara,” papar Hamzah.
“Bahwa yang namanya Gorontalo Utara, akan menjadi lumbung dari pada sapi. Dan juga Gorontalo Utara terkenal dulu, ketika mengirim sapi ke Kalimatan (tarakan),” tambahnya.
Hamzah menambahkan, perjalanan dinas, tunjangan dan gaji di Dinas Peternakan itu, lebih besar dari program sapi untuk rakyat. Nol untuk sapi, yang ada hanya kambing dan ayam, itu pun angkanya Rp 188.000.000.
“Maka kami tentu berjuang agar sapi yang menjadi program prioritas Bupati dan Wakil Bupati, kami adakan lewat Pokok Pikiran(Pokir) dan kewenangan,” kata Hamzah.
“Karena dari seluruh desa di Gorontalo Utara pasti suka ada kelompok sapi dan saya yakin kalau empat desa di kecamatan Ponelo Kepulauan, ingin mempunyai mesin tempel, mesin katinting, perahu dan alat produksi. Lalu ketika mereka suka, masa kita tidak perjuangkan?,” bebernya.
“Dan itu membuktikan bahwa kami di DPRD berjalan biasa saja, tidak perlu bilang bahwa ini punya anggota dewan, tidak ada begitu. Musrenbang dengan pokir itu, tidak akan bertabrakan, karena pararel,” tambah Bang HZ sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, perlu diingat bahwa dalam Musrenbang itu tidak ada nama, yang ada itu program bukan orang yang dicatat-catat.
“Musrenbang itu mengurus program yang kegiatannya disini harus dibangun ini, soal siapa yang dapat dan mengerjakan, itu urusan teknis, sesuai dengan proposal dan syarat, begitu,” pungkasnya.(adv/nando)