
NEWSNESIA.ID, BOALEMO – Laporan dugaan perselingkuhan melibatkan oknum kepala desa (Kades) dan sekretaris desa kembali ramai diperbincangkan di DPRD Kabupaten Boalemo, Jumat (24/12/2021).
Pasalnya, Komisi I DPRD Boalemo hari itu juga menghadirkan para pihak terkait. Mulai dari unsur BPD Desa Diloato bersama sejumlah tokoh masyarakat sebagai pelapor, Kepala Desa Diloato, Anton Naki dan juga sekretaris Desa Diloato, Erpina Haidari.
Selain itu dihadirkan pula Dinas Sosial-PMD Boalemo, Bagian Hukum Setda Baolemo dan Camat Paguyaman, Irwan Mantu. Pertemuan berlansung cukup lama dengan menghimpun keterangan para pihak terkait.
Sementara di luar gedung DPRD, mendadak puluhan masa mengaku pendukung kepala desa Diloato turut berdatangan. Situasi ini sontak mendapat respon cepat pengamanan pihak Polres Boalemo, hingga berlangsung kondusif.
Dari pantauan awal media, di dalam gedung DPRD, Kades Diloato Anton Naki menjalani pemeriksaan tim gabungan secara tertutup. Begitu pula sekretaris desa diminta keterangan secara terpisah.
Usai pemeriksaan, Kades Diloato, Anton Naki diwawancarai sejumlah awak media membantah semua tudingan perselingkuhan yang disangkakan selama ini bersama sekretarisnya.
“Itu tidak benar. Semua sudah saya klarifikasi di tingkat Komisi I dan Dinas Sosial-PMD,” ucap Anton Naki didampingi isterinya.
Bahkan, ia mengaku kalau persoalan ini sudah selesai di tingkat desa sejak Juni 2021 lalu.
“Hari ini mulai diangkat kembali oleh beberapa tokoh yang mungkin ingin menjatuhkan saya. Ya, kita sebagai pemimpin, saya rasa ini hal yang wajar. Namanya masyarakat memberikan pendapat harus kita hormati,” jelasnya dengan sedikit tak emosi.
Ditanya soal aduan beredarnya rekaman percakapan? Anton Naki mengaku hal tersebut pernah bergulir di tingkat masyarakat. Namun, lagi-lagi Anton membantah kalau rekaman itu hal yang mustahil darinya.
“Saya sudah sampaikan apa yang disangkakan di dalam rekaman itu adalah sesuatu yang mustahil bagi saya. Karena kenapa, yang namanya rekaman itu kan bisa dipolitisir. Karena itu, saya sampaikan kepada mereka, coba siapa yang merekam, tanyakan kepada si perekam itu. Rekaman itu didapat dari mana, tanyakan apakah posisi saya di rekam dan sebelum direkam. Itu juga sudah saya sampaikan di tingkat BPD dan itu sudah clear,” kilah Anton seraya mengaku tak pernah tahu pelaku merekam tersebut.
Lanjut dia mengatakan, dalam urusan pemerintahan, ia selalu berkoordinasi dengan BPD maupun unsur lainnya. Bahkan, selama dipercaya Kades Diloato, Anton mengaku tak pernah mencampuri, apalagi mengintimidasi kewenangan BPD.
“Justru saat ini kewenangan saya yang seolah mau ditahan oleh teman-teman BPD. Saya sudah sampaikan kepada teman-teman BPD, coba kita sebagai mitra agar bersama-sama menenangkan masyarakat sehingga tidak muncul isu-isu yang tidak bagus,” tambahnya.
Kendati begitu, Kades Diloato ini bertekad kembali duduk bersama seluruh elemen masyarakat, para tokoh dan lintas BPD agar kembali bersatu. Sehingga Desa Diloato kembali kondusif.
“Sebab, tujuan kita semua sebenarnya sama, yakni bagaimana menjadikan pembangunan di Desa Diloato maju pesat dan masyarakatnya sejahtera,” tandas Anton Naki.
Sebelumnya, Rabu (22/12/2021) sejumlah tokoh masyarakat bersama BPD Diloato sempat mendatangi DPRD Boalemo. Mereka diterima Anggota Komisi I, Harijanto Mamangkey dengan maksud mengadukan dugaan perselingkuhan.(nrt/nn)