POHUWATO-NN–Menjelang lebaran Idul Adha, pemerintah pusat melalui Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pohuwato, menggelar pasar murah dengan konsep Gerakan Pangan Murah (GPM), di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ormas Marisa, Senin (26/06/2023).
Tidak tanggung-tanggung, gerakan yang dilaksanakan serentak di 333 titik se Indonesia tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat. Terbukti dari ratusan warga yang rela berdesak-desakan menyerbu lokasi GMP.
Gerakan Pangan Murah sendiri dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga dan menekan laju inflasi menjelang Idul Adha 1444 Hijriah. Dalam gerakan pangan murah itu, berbagai bahan pokok yang dijual di antaranya, minyak goreng merek minyakita, telur, gula pasir, cabai, tomat, terigu, bawang merah, bawang putih, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Dari daftar bahan tersebut, tentu harga pangan yang disiapkan relatif sangat murah dan tentu lebih terjangkau dari harga pasar. Misalnya Minyakita dijual di kisaran harga Rp 14.000,- per liter Kemudian, beras medium dijual seharga Rp 42.500,- untuk lima kilogram, cabai seharga Rp 37.000,- perkilogram, Gula pasir 14,000,- perkilogram, Terigu 10.000,- perkilogram, tomat 13.000,- perkilogram, Bawang merah 33.000,- perkilogram, Bawang putih 37.000,- perkilogram.
Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, mengatakan gerakan pangan murah memberikan akses ruang terhadap masyarakat, terkait stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang idul adha, serta menekan laju inflasi.
“Kegiatan ini sangat membantu bagi masyarakat, apalagi dalam beberapa hari lagi, kita akan melaksanakan kegiatan keagamaan Idul Adha,” ujar Saipul
Menurut Saipul, gerakan pangan murah juga sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi-bagi mereka yang sangat membutuhkan kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah Kabupaten Pohuwato turut mengambil bagian dari gerakan pangan murah,” tutur Saiful
Bahkan dirinya mengaku, akan melaksanakan gerakan pasar murah kembali di kecamatan Wonggarasi pada esok hari, akan di ikuti dengan program lainnya.
“Kegiatan ini juga akan kita laksanakan setiap tahun skala Kabupaten Pohuwato, tanpa menunggu arahan dari pusat,” tutup Saipul (Yusuf/Gopos) menekan laju inflasi menjelang Idul Adha 1444 Hijriah.
Dalam gerakan pangan murah ada berbagai bahan sembako yang dijual pemerintah Pohuwato masing-masing di antaranya, minyak goreng merek Minyakita, telur, gula pasir, cabai, tomat, terigu, bawang merah, bawang putih, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Harga pangan yang disiapkan sangat relatif lebih terjangkau dari harga pasar, misalnya Minyakita dijual di kisaran harga Rp 14.000,- per liter Kemudian, beras medium dijual seharga Rp 42.500,- untuk lima kilogram, cabai seharga Rp 37.000,- perkilogram, Gula pasir 14,000,- perkilogram, Terigu 10.000,- perkilogram, tomat 13.000,- perkilogram, Bawang merah 33.000,- perkilogram, Bawang putih 37.000,- perkilogram.
Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, mengatakan gerakan pangan murah memberikan akses ruang terhadap masyarakat, terkait stabilisasi pasokan dan harga pangan jelang idul adha, serta menekan laju inflasi.
“Kegiatan ini sangat membantu bagi masyarakat, apalagi dalam beberapa hari lagi, kita akan melaksanakan kegiatan keagamaan Idul Adha,” ujar Saipul
Menurut Saipul, gerakan pangan murah juga sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi-bagi mereka yang sangat membutuhkan kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah Kabupaten Pohuwato turut mengambil bagian dari gerakan pangan murah,” tutur Saiful
Bahkan dirinya mengaku, akan melaksanakan gerakan pasar murah kembali di kecamatan Wonggarasi pada esok hari, akan di ikuti dengan program lainnya.
“Kegiatan ini juga akan kita laksanakan setiap tahun skala Kabupaten Pohuwato, tanpa menunggu arahan dari pusat,” tutup Saipul.(mus/NN)