
POHUWATO-NN- Wujud kepedulian terhadap petani, masyarakat penambang lagi-lagi melakukan pengerukan sedimen disaluran irigasi. Kali ini di Desa Kemiri, Kecamatan Paguat.
Pembersihan sedimen yang kurang lebih sepanjang 1.200 meter tersebut, menjadi jawaban atas banyaknya sorotan keberadaan pertambangan rakyat di Pohuwato.
Dimana, adanya pertambangan rakyat ini sering kali dikaitkan dengan banjir dan dianggap sebagai biang kerok gagal penen para petani di beberapa wilayah di Pohuwato.
Bukan saja itu, selain pengerukan, penambang rakyat juga melakukan upaya normalisasi singai sampai dengan menimbun kembali lubang bekas galian.
Penanggung jawab pengerukan kepada media ini menyampaikan bahwa, upaya yang dilakukan oleh penambang rakyat ini sudah dilakukan beberapa kali di beberapa wilayah di Pohuwato.
Ia juga menyampaikan, pengangkatan sedimen ini menggunakan jasa masyarakat yang belum memilliki pekerjaan sehingga, mereka diajak bekerja dan mendapatkan upah dari pekerjaan itu.
“Sedimen yang diangkat itu kurang lebih 1.200 meter, itu di Desa Kemiri, kecamatan Paguat. Pekerjannya itu ada petani, ada juga yang dari luar yang kita gaji dari hasil urunan penambang,” capnya Via Sambungan Telpon, Senin (07/04/2025).
Terakhir dirinya menuturkan bahwa, dengan adanya pengangkatan sedimen ini, para petani merasa terbantu.
“Alhamdulillah para petani menyambut baik langkah ini, mereka senang ada bentuk tanggung jawab rakyat penambang melakukan pengangkatan sedimen. Insyaa Allah ini selesai besok,” pungkasnya.(Mus)