NEWSNESIA.ID – Penyakit Tuberculosis (TB) Paru atau umumnya dikenal dengan TBC masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia tak terkecuali di Provinsi Gorontalo.
Berangkat dari itu, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bersama pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo dengan kolaborasi bersama organisasi Profesi lainnya seperti IDAI, PAPDI, PDPI, PPNI, IAI, serta IBI Gorontalo menggelar Simposium & Workshop Tuberculosis Update di Manna Cafe, Minggu (9/7/2023).
Ketua IDI wilayah Gorontalo, Dr. AR. Mohammad mengatakan jika saat ini Provinsi Gorontalo capaian Treatment Coverage pada tahun 2022 sebanyak 75% Atau jumlah kasus yang ditemukan dan diobati sebanyak 3.595 kasus TBC.
“Sedangkan target nasional untuk indikator ini kita harus bisa sampai di angka 90%,” ungkapnya.
Bahkan dari data yang dipaparkan oleh Dinkes Provinsi Gorontalo per Juni 2023 ini baru mencapai 25,11%.
“Artinya masih jauh dari target 90%. Sehingga semoga dari kegiatan ini seluruh tenaga kesehatan bisa benar-benar memahami pentingnya penanganan TB Paru,” kata dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Para dokter dan tenaga kesehatan yang hadir langsung maupun mengikuti secara virtual kegiatan tersebut diharapkan bisa menyimak berbagai hal yang akan dilakukan kedepannya.
Sementara Kabid P2P Dinkes Provinsi Gorontalo, dr. Jeane Istanti Dalie juga turut mengaminkan perhatian serius organisasi profesi di Gorontalo terhadap penyakit TB Paru.
“Nantinya seluruh layanan Fakes mulai dari tingkat Puskesmas akan kita wajibkan melaporkan setiap kasus Tuberculosis atau TB Paru,” tandasnya.