NEWSNESIA.ID – Di usia yang telah memasuki 21 tahun, Kabupaten Bone Bolango telah jauh mengalami perkembangan. Hal ini seiring dengan banyaknya capaian program pemerintah dalam memaksimalkan potensi yang ada di bawah keterbatasan fiskal.
Hal itu disampaikan Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya saat menghadiri dan memberikan sambutan pada Paripurna HUT ke-21 Bone Bolango, Sabtu (27/1/2024).
“Hal yang patut disyukuri bersama bahwa perkembangan di Kabupaten Bone Bolango dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan dalam berbagai bidang serta pencapaian program strategis lainnya yang telah diraih sejak terbentuknya sampai dengan saat ini,” kata Ismail.
Penjagub Ismail menilai jika kabupaten di ujung timur Gorontalo itu dinilai masih bisa tumbuh dan maju lebih baik ke depan.
Hal ini kata Ismai didasari dari kemampuan Kabupaten Bone Bolango dalam meningkatkan kemajuan daerah meski dengan anggaran yang terbatas.
Diketahui, APBD Pemkab Bone Bolango tahun 2024 hanya sekitar Rp963 miliar. Dana ini masih harus dibagi lagi untuk pendanaan pinjaman PEN dan pelaksanaan Pilkada 2024.
“Saya ucapkan selamat atas prestasi ini walaupun dalam dua tahun terakhir kita sama sama mengalami keterbasan fiskal. Tahun 2023 dan 2024 kita harus menyisihkan untuk pemilu dan pilkada. Saya yakin keterbatasan fiskal yang dialami tidak menjadikan pembangunan, program prioritas yang disampaikan Ibu Bupati tadi tidak dapat tercapai,” imbuhnya.
“Selamat ulang tahun ke-21 kepada pemerintah dan masyarakat Bone Bolango. Di usia 21 tahun semoga Bone Bolango terus memacu diri dalam mengembangkan potensi dan program daerah,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bone Bolango Merlan Uloli menyampaikan beberapa capaian daerah. Di antaranya pertumbuhan ekonomi daerah di angka 4,44 persen, angka pengangguran 339 persen dengan angka kemiskinan 15,51 persen.
“Dengan berbagai macam program bidang kesehatan pemerintah mampu meningkatkan angka harapan hidup menjadi 70,19 tahun, program pendidikan Bone Bolango cerdas mampu meningkatkan angka harapan lama sekolah menjadi 13,67 tahun dan rata rata lama sekolah menjadi 8,35 tahun,” beber Merlan.
Program ekonomi dan infrastruktur diklaim mampu meningkatkan pengeluaran perkapita masyarakat menjadi 11 juta 114 ribu Rupiah. Program pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak mampu meningkatkan indeks pembangunan gender menjadi 88,72 persen. Program dana desa dan ADD mampu meningkatkan indeks desa membangun menjadi 0,76 dan menjadikan 40 desa berstatus mandiri.(NN)