NEWSNESIA.ID – Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pohuwato mengaku mengalami insiden tidak mengenakan dari salah satu perusahaan perbankan di Pohuwato.
Mereka merasa dirugikan dengan tindakan pihak bank yang diduga membocorkan data-data mereka.
Bagaimana tidak, bukannya mencoba menghubungi pihak nasabah, pihak bank malah melayangkan surat kepada Asisten 1 Pemerintah Daerah (Pemda) Pohuwato dengan mencatut beberapa ASN yang dituding tidak kooperatif melakukan pembayaran pinjaman kredit.
“Yang tidak kooperatif ini siapa, selama ini kita kooperatif dan bahkan komunikasi kami lancar-lancar saja, bahkan saya sudah melakukan pembayaran yang kemarin sempat tertunda 3 bulan, saya bayarkan satu bulan dan saya sudah sampaikan bahwa akhir Desember 2024 kita akan bayarkan 2 bulan yang tertunda,” jelas salah satu nasabah.
Dirinya juga menyayangkan, kenapa harus melayangkan surat. Kerena katanya, langkah bank mengirimkan surat kepada pejabat pemda tidak hanya tidak etis tetapi, justru merugikan nasabah karena, data pribadi mereka berpotensi tersebar di publik.
“Kami sayangkan kenapa harus menyurat ke Asisten I, kami kan ada pimpinan di OPD, sementara komunikasi kami dengan bank lancar-lancar saja. Lalu kenapa sudah ada surat ini. Itu kan akan terbaca di publik, sementara pihak bank yang selama ini sering komunikasi dengan kami mengatakan, tidak mengetahui keluarnya surat dari pimpinan itu, kan aneh,” cetusnya.
Sementara itu saat di konfirmasi, pimpinan bank dimaksud tidak memberikan ruang komunikasi kepada beberapa awak media.
Diketahui, pihak nasabah yang melakukan pinjaman mandiri dengan jaminan Fotocopy SK ASN. Namun ketika membuka rahasia nasabah ke publik, secara tidak langsung mereka mengaku malu dan dirugikan oleh pihak Perbankan Perkreditan cabang Pohuwato dimaksud. (Mus)