NEWSNESIA.ID – PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) bersama kedua mitranya, PT Inti Global Laksana (IGL) dan PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL), tercatat sebagai salah satu perusahaan yang menyerap tenaga kerja paling besar di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Tak cuma itu, BJA bersama BTL dan IGL bahkan tercatat sebagai perusahaan dengan tenaga kerja lokal paling banyak.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pohuwato, jumlah tenaga kerja di perusahaan besar per Juli 2024 mencapai 3.806 orang.
Dari jumlah tersebut, BJA bersama IGL dan BTL menyumbang tenaga kerja sebanyak 1.064 orang. Kontribusinya mencapai 28% dari total tenaga kerja di perusahaan besar yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Manajer Community Development Biomasa Jaya Abadi, Zunaidi mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, akselerasi penyerapan tenaga kerja di BJA bersama BTL dan IGL luar biasa.
Pada kisaran tahun 2020, misalnya, tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL hanya sekitar 100 orang.
Saat ini, penyerapan tenaga kerja sudah mencapai 1.064 orang. Itu belum menghitung tenaga kerja dari pihak ketiga yang merupakan mitra BJA Group.
“Percepatan penerimaan karyawan sangat cepat akselerasinya. Dari sekitar 100 orang karyawan, dalam waktu kurang lebih 3 tahun sudah mencapai ribuan karyawan. Ini tentu suatu hal yang sangat berdampak langsung terhadap berkurangnya pengangguran dan peningkatan ekonomi. Bila dari satu karyawan menanggung satu keluarga, berarti kita bisa menghitung berapa ribu orang yang merasakan dampak dari kehadiran BJA bersama BTL dan IGL ini,” ujar Zunaidi dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).
Dari sisi jumlah penyerapan tenaga kerja lokal, Zunaidi menambahkan, BJA bersama BTL dan IGL tercatat di peringkat pertama.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pohuwato, jumlah tenaga kerja lokal di BJA bersama BTL dan IGL mencapai 803 orang.
Jumlah tersebut setara dengan 75,5% dari total tenaga kerja BJA dkk. Jumlah itu belum mencakup tenaga kerja lokal dari pihak ketiga.
“Sekitar 80% tenaga kerja kami berasal dari Kabupaten Pohuwato. Sekitar 10% dari Provinsi Gorontalo di luar Pohuwato, kemudian 5% dari Sulawesi non Gorontalo,” imbuh Zunaidi.
Penyerapan tenaga kerja lokal seperti yang dilakukan oleh BJA bersama BTL dan IGL memang penting bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pohuwato, meski menunjukkan sedikit penurunan dalam 10 tahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Pohuwato masih terbilang tinggi.
Pada 2023, tingkat pengangguran terbuka di Pohuwato berada di kisaran 3,46%, tertinggi nomor dua di Provinsi Gorontalo.
Zunaidi mengatakan, baik BJA maupun BTL dan IGL memberikan perhatian penuh kepada penyerapan tenaga kerja lokal agar kehadiran perusahaan bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pohuwato.
Lebih jauh, Zunaidi bilang, hampir setiap minggu ada kepala desa maupun tokoh masyarakat yang menanyakan mengenai penerimaan karyawan. Meski membuka kesempatan, penerimaan karyawan tetap mengacu pada kualifikasi, kompetensi, kompetisi, dan juga kebutuhan perusahaan.
“Kesempatan berkarir diberikan terbuka untuk putra-putri daerah, tentu mengacu pada kebutuhan dan kualifikasi,” tegas Zunaidi.(Adv/Rls)