NEWSNESIA.ID, POHUWATO – Salah satu pegawai wanita magang di salah satu bank milik BUMN disalah satu unit Kanca Marisa, diduga mendapat penganiayaan oleh seniornya sesama wanita yang merupakan pegawai tetap di unit tersebut sampai meninggalkan bekas memar di tubuh korban.
Kejadian penganiayaan itu terjadi pada November 2022 kemarin. Kemudian diketahui setelah korban FA (24) yang saat itu didampingi kuasa hukumnya, Stenli Nipi melakukan klarifikasi kepada awak media, Rabu (11/01/2023).
FA menjelaskan, kejadian bermula dari mis komunikasi terkait pelayanan internal kantor. Kemudian terduga pelaku NS meminta penjelasan korban terkait penginputan laporan internal kantor bank itu sendiri melalui whatsapp grup.
“Saat beliau tanya soal itu, saya menjawab singkat karna disaat yang bersamaan, saya juga masih melakukan pelayanan terhadap nasabah. Saya bermaksud, hal tersebut harus dijelaskan bertatap muka karena, jika dijelaskan melalui whatsapp konotasinya akan berbeda,” ujar FA.
FA melanjutkan, tidak terima dengan balasannya di whatsapp grup, NS diduga langsung melontarkan makian yanh membuat FA takut. NS juga mengirim Whatsup pribadi berupa ancaman karena sudah mencari masalah dengan dirinya.
Setelah itu, NS yang masih berada diluar kembali ke kantor dengan memperlihatkan perilaku tak senang lagi kepada FA, dan memberikan isyarat kepada FA untuk ke dalam menemui dirinya yang disaat itu FA masih melayani nasabah.
“Pelayanan hampir selesai, saya menuju kedalam untuk meminta tanda tangan atasan, yang disaat bersamaan harus melewati meja kerjanya. Kemudian dia memanggil saya untuk duduk di hadapannya membicarakan hal tersebut tapi saya bilang “iya tunggu”, karena nasabah menunggu,” ungkap FA.
“Tepat didepan ruangan atasan, dia dari arah belakang langsung menarik jilbab saya. Merasa ada yang menarik jilbab, saya hendak menoleh ke belakang, tiba-tiba disusul dengan memukul bagian belakang saya. Tangannya juga mengenai bagian bibir saya dan menyebabkan bibir saya mengeluarkan darah serta lutut memar karena terbentur pintu,” imbuhnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui whatsapp, NS masih enggan memberikan komentar lebih.
“Maaf pak saya rasa tidak perlu saya konfirmasi, karena ini blm terbukti penganiyaan. Saya harap anda bijak dalam menanggapi informasi yang belum jelas, biarlah pihak kepolisian yang menyelesaikan masalah ini,” jawab NS lewat whatsapp.(NN)