NEWSNESIA.ID– Forum Group Discussion (FGD) mengenai rencana kerja Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Provinsi Gorontalo dilaksanakan di Ruang Huyula Kantor Gubernur Gorontalo, Senin (11/11/2024). FGD ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Gorontalo, guna meningkatkan kualitas tenaga kerja serta memastikan keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan industri.
Kegiatan FGD ini merupakan tindaklanjut setelah terbentuknya Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Provinsi Gorontalo. Pembentukan Tim tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024 dengan melibatkan Perwakilan terkait dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, KADIN Provinsi Gorontalo, Perguruan Tinggi, APINDO, dan HILLSI Gorontalo.
Kegiatan FGD dibuka langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo, Drs. Wardoyo Mansur Pongoliu, M.Si, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai upaya mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, siap bersaing, dan memenuhi tuntutan pasar global.
“Kita semua sepakat bahwa sektor vokasi sangat berperan penting dalam menciptakan tenaga kerja yang produktif. Oleh karena itu, pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi, agar dapat mengatasi tantangan dunia kerja yang terus berkembang,” ujar Kepala Dinas.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti KADIN Provinsi Gorontalo, perwakilan dari Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Bapppeda Provinsi Gorontalo, APINDO Gorontalo, serta HILLSI Provinsi Gorontalo, para peserta merumuskan dan mendalami rencana kerja tim sebagai strategi implementasi untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah perlunya penyesuaian kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri, serta penguatan kapasitas lembaga pelatihan vokasi yang ada di Gorontalo. Pembaruan kurikulum dan peningkatan fasilitas pelatihan diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan interpersonal dan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja.
Kedepannya, Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Provinsi Gorontalo berharap agar hasil dari FGD ini dapat diterjemahkan dalam kebijakan yang lebih terarah dan efektif. Salah satunya adalah dengan melibatkan lebih banyak sektor industri dalam pelatihan vokasi, serta memperluas akses pelatihan yang berbasis pada kebutuhan pasar kerja.
“Pendidikan vokasi adalah solusi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja kita. Dengan adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia industri, kita percaya dapat menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas,” tutup Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo dalam sambutannya.
Selain itu, rencana untuk membangun jaringan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi dan industri di luar Gorontalo juga menjadi agenda penting dalam pembahasan ini. Diharapkan, kolaborasi tersebut dapat mempercepat pembaruan sistem pelatihan vokasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.(NN)