Kliksulteng.id – Jumat (6/9/2019), 30 anggota DPRD Tolitoli dilantik. Pelantikan diwarnai aksi demo petani cengkih yang menuntut pemerintah daerah bersikap tegas terkait penetapan harga cengkih yang tidak dipatuhi pedagang pengumpul.
Dalam orasinya massa aksi mendesak Pemkab Tolitoli agar harga cengkih yang sudah ditetapkan 100 ribu/ kilogramnya, tidak hanya sekedar formalitas namun harus benar-benar diterapkan di lapangan.
Mereka mengaku, saat ini pembelian cengkih oleh pedagang pengumpul masih dibawah 100 ribu/kg. Hal ini sungguh miris, karena sebagian besar warga Tolitoli yang berprofesi sebagai petani, sangat begantung pada hasil produksi cengkih.
Sementara itu, Sekda Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamarate yang menerima massa aksi mengatakan, penetapan harga terendah yang dilakukan pemerintah Tolitoli, adalah sebuah langkah positif dalam upaya pemerintah membela hak hak petani. Dan tidak semua pemerintah daerah berani melakukan itu.
Diakuinya, tak cuma cengkih, namun sejumlah komoditi perkebunan lainnya termasuk korpra juga mengalami hal serupa. Hidayat memastikan, Pemprov Sulteng tidak tinggal diam dengan persoalan ini.
rendahnya harga komoditi perkebunan itu, sudah dilaporkan ke pemerintah pusat, dan berharap Gubernur Sulteng bisa menindak lanjutinya dengan dialog langsung bersama presiden.
Terakhir, dihadapan Sekdaprov, massa aksi mendorong agar pemerintah daerah mengizinkan investor masuk ke Kabupaten Tolitoli, sebagai solusi stabilitas harga cengkih. (andis)