NewsNesia.id, GORONTALO- Untuk memastikan pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, Rabu, (9/9/ 2020), Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Gorontalo Ir.Ibrahim Jantu didampingi Koordinator Fasilitator, Tenaga Fasilitator Lapangan dan Tim Teknis Desa melakukan monitoring pelaksanaan program BSPS di Desa Modelidu dan Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru. Dalam monitoring tersebut Ibrahim Jantu bertemu langsung dengan pemilik rumah dan melihat kondisi struktur bangunan. Menurutnya program BSPS adalah program Padat Karya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Adapun yang menjadi fokusnya adalah peebaikan struktur kompone inti seperti pembesian pada sloof, kolom dan ringbalok.
“Besi yang digunakan adalah besi 10 untuk tulangan dan besi 8 untuk beugel dan harus menggunakan 4 ujung besi baik di sloof, kolom maupun di ringbalk, tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tegas Ibrahim Jantu.
Menurutnya, banyaknya kasus rumah yang cepat rusak, dinding retak atau terbelah dan roboh disebabkan oleh minimnya perhatian masyarakat terhadap kualitas bangunan rumah, salah satunya masalah pembesian.
Sehingga pemerintah saat ini gencar mensosialisasikan ke masyarakat terkait pentingnya kualitas konstruksi bangunan rumah terutama pada program rumah baik yang pendanaannya lewat APBN maupun APBD tidak terkecuali BSPS.
Lebih lanjut Kadis Perkim Ibrahim Jantu menjelaskan bahwa program BSPS atau yang lebih dikenal dengan program bedah rumah merupakan salah satu bagian dari Program Sejuta Rumah yang digulirkan oleh pemerintah pusat.
Program BSPS termasuk program padat karya tunai yang melibatkan banyak tenaga kerja, tenaga tukang yang diambil dari penduduk setempat. BSPS dilaksanakan oleh masyarakat penerima bantuan secara swadaya dengan membentuk kelompok penerima bantuan secara tanggung renteng, gotong royong.
“Melalui BSPS ini, pemerintah juga ingin menjaga perputaran uang tetap berjalan yakni dana BSPS dari pemerintah yang disalurkan lewat perbankan itu bisa turun ke masyarakat dan toko-toko bangunan dan masyarakat yang dapat bantuan itu dapat mengerjakan sendiri dengan padat karya atau bisa dengan bantuan tukang sehingga tetap penghasilan untuk menopang hidupnya,” pungkasnya sambil mengharapkan agar Fasilitator dan Tim Teknis melakukan pendampingan penuh kepada penerima bantuan.
Sebelumnya monitoring pelaksanaan BSPS dilakukan dibeberapa Desa Lokasi BSPS di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo.(im-NN)