NEWSNESIA.ID, GORONTALO- Penyaluran bibit jagung di Desa Bubaa, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, mendapat sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Buntut adanya pernggantian penerima bantuan secara sepihak oleh oknum tertentu.
Sorotan itu datang dari Pandi Adam, Ketua Bidang Penalaran dan Keilmuan Kesatuan Mahasiswa dan Pelajar Pemerhati Paguyaman Pantai.
Kepada newsnesia.id, Pandi mengaku prihatin dengan penyaluran bantuan bibit jagung kepada masyarakat yang anggarannya bersumber dari APBD 2023. Pasalnya, nama penerima awal yang tercatat memiliki PCPL sebagai penerima bantuan, pada akhirnya dicoret dan digantikan dengan warga lain yang terdeteksi tidak tercantum sebagai penerima sebagaimana yang ditetapkan sebelumnya.
“Setelah bantuan ini turun, ada 20 orang penerima diganti oleh oknum tertentu di lapangan. Ini kan aneh, padahal seharusnya penerima bantuan itu yang sudah tercatat dalam PCPL dan sudah jelas memiliki lahan. Data yang kami peroleh ada 13 orang tidak memiliki lahan,” ketus Pandi.
Dia mengungkapkan, untuk Desa Bubaa terdapat 259 orang yang akan menerima program bantuan tersebut. 20 penerima diganti secara sepihak dengan alasan yang terkesan politis. Mereka ini sebagaimana ketentuan, akan menerima bantuan bibit sebanyak 15 Kg.
Pihaknya berharap hal ini mendapat respon dari pemerintah daerah dengan tujuan agar program bantuan ini benar-benar tepat sasaran dan berimplikasi positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya para petani yang ada di Desa Bubaa.
“Bagaimana masyarakat petani kita bisa sejahtera, jika pemnyalurannya seperti ini. Dinas Pertanian sebagai penannggungjawab program harus bertanggungjawab akan hal ini,” pungkasnya dengan nada tegas.(NN)