NEWSNESIA.ID – Seorang biarawati bernama Suster Ann Roza Nu Tawng berlutut dan menangis di hadapan militer dan kepolisian Myanmar.
Ia memohon kepada polisi dan tentara agar tak lagi menembaki demonstran yang tengah gencar melakukan aksi protes kudeta.
“Saya fikir waktu itu tepat 28 Februari saya akan mati, jadi saya siap untuk melakukannya,” ujar Suster Anna Roza, Sabtu (6/3).
Ia menceritakan kronologi kenapa ia begitu berani melakukan hal tersebut. Saat itu ia tengah berada di klinik merawat pasien.
Berselang waktu, ia melihat demostran dikejar oleh militer Myanmar tidak jauh dari lokasi kliniknya. Ia pun berisiatif keluar dan melindungi para demonstran.
“Saya lihat mereka ditembaki, saya tidak fikir panjang, waktu itu lebih baik saya mati daripada melihat mereka ditembaki seperti itu,” bebernya.
“Saya juga menangis sejadi-jadinya, memohon kepada mereka (militer) agar menghentikan semua ini,” lanjutnya sambil mengenang.
Ia sangat berharap konflik berdarah di negaranya bisa segera berakhir dan pihak militer bisa menghentikan kudeta yang dikutuk oleh hampir seluruh masyarakat Myanmar.
“Kami membenci perilaku militer hari ini, semoga ini semuanya berakhir segera. Kami ingin hidup normal kembali,” tutupnya.
Sementara foto biarawati saat gagah berani menghalau militer Myanmar menuai banyak simpati termasuk dari kalangan warganet di Indonesia. (AnQ-NN)
Sumber: Skynews.com