Newsnesia.id, Gorut – Ketua Fraksi Golkar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Lukum Diko mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Milenial Desa Popalo Kecamatan Anggrek dalam hal pemanfaatan limbah pertanian dan lainnya untuk dikelola menjadi pupuk organik.
Menurut Lukum, inovasi yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut sangatlah positif.
“Sebab mengelola dari sesuatu yang dianggap limbah, menjadi produk yang bermanfaat merupakan hal yang baik dan itu perlu untuk mendapat dukungan,” ungkap Lukum, Selasa (22/2022).
Apalagi kata Lukum yang dikelola tersebut dimanfaatkan untuk pertanian, yakni pupuk organik.
“Disisi lain, untuk inovasi ini telah berjalan kurang lebih setahun lamanya dan produknya telah dimanfaatkan dan menghasilkan,” kata Lukum.
Produk yang dihasilkan juga kata Lukum memiliki nilai lebih juga baik terhadap tanah maupun hasil tanaman tersebut.
“Tanah lebih subur, dan untuk hasilnya juga tentu lebih bagus lagi karena pupuknya organik,” tegasnya.
Kedepan yang menjadi tantangan tersendiri ketika produk ini akan mulai dipasarkan, karena akan berhadapan dengan pola pikir masyarakat itu sendiri.
“Seperti pemain bola, pasti tau yang jago itu Maradona, walaupun saat ini banyak juga pemain yang memiliki skill yang lebih. Begitu juga para petani, pasti menganggap merek tertentu yang pertama itu yang lebih baik,” ujarnya.
Terhadap kelompok tani yang memprakarsai produk ini, tentu harus didukung dan didorong lagi, hanya saja masih banyak yang perlu untuk dibantu, mulai dari mesin pencacah maupun fasilitas lainnya sampai pada uji labnya.
“Saat ini untuk berproduksi, semua dilakukan masih dengan cara manual,” paparnya.
Disisi lain, Kepala Desa Popalo, Gaflan Bausin saat dimintai keteranganya bahwa yang digunakan untuk memproduksi pupuk organik tersebut dari limbah pertanian, termasuk cangkang telur sampai cucian air beras.
“Ini merupakan inovasi kelompok tani yang telah berlangsung sekitar setahun dan produknya juga telah digunakan,” jelasnya.
Yang pasti kedepan akan lebih maksimal lagi dan tentunya masih banyak yang dibutuhkan termasuk mesin dan fasilitas lainnya.
“Jika sudah berproduksi banyak tentu juga membutuhkan label atau merek yang tentunya harus melalui uji lab dulu,” tandasnya. (Adv/Rol)