
NEWSNESIA.ID – Meski mendapat banyak penolakan, Presiden Jokowi tetap kekeuh menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar.
Hal ini tentunya mendapat reaksi, mulai dari rencana aksi demonstrasi besar-besaran oleh para mahasiswa, buruh dan petani serta masyarakat miskin.
Bahkan bukan cuman aksi demo. Petisi ajakan mogok bayar pajak kendaraan juga bergema. Ide itu dicetuskan salah satu mahasiswa dari Provinsi Gorontalo.
“Ini adalah bentuk gerakan sosial melawan rezim yang keras kepala dan sadis ke rakyatnya. Rakyat harus bersatu membangun gerakan sosial yang mampu membuat efek jera ke pemerintah,” ungkap mahasiswa dari salah satu kampus di Gorontalo itu.
Selain itu menurutnya ide itu sejalan dengan apa yang pernah dikatakan oleh Menkopolhukam, Mahfud MD pada 2012 silam.
“Pak Mahfud pernah bilang kalau rakyat berhenti bayar pajak bisa bubar negara ini. Nah menaikkan harga BBM ditengah situasi ekonomi rakyat yang sangat sulit itu sama saja perlahan membunuh rakyat, jadi mending kita mogok juga bayar pajak kendaraan,” terangnya.
Meski langkah Jokowi menaikkan BBM disertai kebijakan pemberian BLT Tunai BBM, menurutnya hal itu hanya pengalihan dan membodohi rakyat.
“BLT itu ibarat uang tutup mulut agar rakyat diam soal kenaikan BBM, kan bobrok namanya,” tegasnya lagi.
Kini harga Pertalite di depot-depot resmi Pertamina menjadi Rp. 10.000,-/liter dan solar menjadi Rp. 6.800,-/liter usai diumumkan Jokowi, Sabtu (3/9/2022).