Oleh: Dr. H. Abdul Wahid, M.A-(Akademisi dan Muballigh Makassar)
Dalam sebuah negara klasik dan modern hubungan antara masyarakat dan aparat keamanan tidak bisa dipisahkan; bahkan dapat diilustrasikan seperti satu tubuh, apabila ada salah satu bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh yang lain akan turut merasakan juga sakit.
Demikian halnya dengan hubungan masyarakat dan aparat Polri keduanya tidak bisa dipisahkan dalam konteks upaya menghadirkan dan mewujudkan keamanan di tengah kehidupan masyarakat.
Karenanya sebuah anggapan yang salah bahkan menyesatkan jika ada oknum kelompok tertentu yang ingin membenturkan antara masyarakat dan Polri, sebab kebutuhan masyarakat terhadap Polri sejalan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pentingnya keamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam ajaran agama, juga telah disebutkan akan pentinynaya keamanan dalam kehidupan manusia, sehinggamana diceritakan bahwa Nabi Saw. senantiasa berdo’a kepada Allah, agar senantiasa diberi keamanan dan keimanan, sebagai terungkap dalam do’a beliau; “Ya Allah terbitkanlah hilal kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselataman…”.(HR. At-Tirmidzi).
Inti pesan dari hadis ini kembali menegaskan bahwa keamanan adalah prioritas paling utama dalam kehidupan manusia, sebab dengan adanya rasa aman kemudian akan memudahkan kita untuk menjalankan ibadah dalam rangka meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. demi meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Dan yang menarik dalam hadis di atas persoalan keamanan lebih dulu disebutkan dibandingkan dengan keimanan dan keselamatan, ini menunjukkan keberadaan pihak keamanan khususnya Polri sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Khusus insiden bentrokan yang terjadi di Jl. Barukang kota Makassar beberapa hari lalu yang mengakibatkan jatuhnya korban baik dari pihak Polri maupun masyarakat, sungguh kita sayangkan, semestinya hal ini tidak boleh terjadi jika masyarakat setempat bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang tidak benar. Sebab kehadiran aparat Polri di tempat itu, justru demi untuk memastikan terjaminnya situasi kamtibmas di wilayah tersebut.
Insiden tersebut kini telah ditangani oleh pihak yang berwajib, demikian disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Ibrahim Tompo kepada media, beliau juga menghimbau agar masyarakat mampu menahan diri untuk tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang justru dapat menggangu proses penegakan hukum yang tengah dilakukan oleh pihak keamanan.
Indonesia adalah negara hukum, maka sudah sejatinya masyarakat untuk tidak main hakim sendiri tapi menyerahkan persoalan insiden bentrokan di Jl. Barukang tersebut kepada penegak hukum, karena yang paling penting adalah agar situasi kamtibmas dalam kehidupan masyarakat terus terjaga.
Oleh karena itu sebagai masyarakat yang baik, untuk tidak mudah berpersepsi negatif terhadap aparat keamanan apalagi pada saat mereka menjalankan tugasnya sesuai konstitusi yang berlaku di republik ini, sebab hal yang demikian ini tidak hanya masuk kategori melanggar hukum tapi juga amat tercela di dalam hukum agama.
Anggota Polri dalam menjalankan tugasnya senantiasa berangkat dari amanah konstitusi dan tujuannya adalah agar situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara tetap kondusif di seluruh wilayah NKRI. Keberadaan anggota Polri sebagai pihak keamanan dalam menjalankan tugasnya bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan ringan tapi sangat beresiko; bahkan satu kali 24 jam nyawa mereka selalu menjadi taruhannya apalagi jika ada oknum masyarakat yang melakukan perlawanan kepada pihak aparat saat mereka menjalankan tugasnya, tentu hal ini sangat mebahayakan kedua belah pihak.
Akhirnya sebagai bagian dari masyarakat kota Makassar turut menyayangkan dan prihatin terhadap insiden bentrokan yang terjadi beberapa hari lalu di Jl. Barukang yang mengakibatkan jatuhnya korban, baik dari pihak masyarakat maupun Polri, semoga korban diberi kesabaran dan kesembuhan seperti sediakala, dan yang terpenting semoga ke depan hal yang serupa tidak terjadi lagi. (*)