NEWSNESIA.ID, BOALEMO – Meski pentas Pilkada Boalemo masih dalam teka-teki kapan akan dilangsungkan, namun suhu politik belakangan mulai memanas. Itu lantaran munculnya deretan figure diwacanakan bertarung lewat jalur Partai Politik (Parpol).
Tak ayal, sejumlah kalangan pun mulai memetakan kekuatan figure dikantongi masing-masing Parpol hingga isu-isu koalisi.
Ya, maklum saja, kedudukan Parpol terbilang menentukan ketika mengusung kandidat yang berlaga. Itu pun minimal punya modal 5 kursi bisa mengutus kandidat di pentas Pilkada Boalemo nanti.
Nah, di DPRD Boalemo sendiri hasil Pileg 2019 mencatat ada 10 Parpol peraih singgasana kursi parlemen. Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan torehan 7 kursi. Disusul Partai Golkar mencetak 4 kursi, Partai Gerindra dan Partai Demokrat masing-masing 3 kursi, Partai NasDem dan PPP masing-masing 2 kursi, PKS, PAN, Hanura dan Perindo masing-masing 1 kursi.
Berangkat dari kekuatan parpol diatas, sejumlah kalangan mulai menafsirkan akan lahir 4 kandidat petarung. Asumsi ini diperkuat kedudukan PDI-P berada di zona aman.
Artinya, Partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tak wajib membangun koalisi, karena melebihi syarat ditetapkan. Belum lagi diperkuat deretan figure internal yang diandalkan.
Beda halnya parpol lain harus menggandeng koalisi jika ingin adu gengsi di pentas suksesi Boalemo.
Seperti Partai Golkar harus menambah minimal 1 kursi koalisinya. Bisa jadi peluang menggandeng Partai Hanura, PAN atau pun Perindo.
Demikian halnya Partai Gerindra punya peluang menggandeng minimal 2 kursi untuk koalisi. Disana ada PPP dengan figur-figur tak kalah bersaing. Potensi kandidiat petarung lain bisa jadi lahir dari koalisi Partai Demokrat dan NasDem.
Kendati begitu, soal siapa figure diusung koalisi diatas tentunya bergantung hasil rekom masing-masing partai dan juga penjajakan komunikasi yang dibangun nanti.
“Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Jadi, apapun asumsi beredar selama ini sah-sah saja. Semua tergantung komunikasi masing-masing partai politik,” ucap Arpan tokoh pemerhati demokrasi di Boalemo. (nrt-nn)