NewsNesia.id -(POHUWATO) – Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Pohuwato Syarif Mbuinga, menilai pasangan Iwan Adam-Salahudin Pakaya memiliki peluang besar di Pilkada Pohuwato. Keduanya dinilai punya kekuatan politik mumpuni ditingkat akar rumput.
Pernyataan SM sapaan akrabnya ini memberikan sinyal terang siapa yang akan mengendarai 10 kursi milik Golkar di Pilkada Pohuwato 9 Desember 2020 mendatang.
Ya, sepertinya Golkar tetap akan mengusung kader sendiri untuk memenangkan pertarungan nanti. Golkar memberi peluang besar kepada pasangan Iwan S. Adam dan Salahudin Pakaya.
Ketua DPD II Golkar Pohuwato, Syarif Mbuinga yang selama ini terlihat diam akhirnya mulai angkat bicara. Diamnya Syarif bukan tanpa alasan. Karena orang nomor satu di Pohuwato itu masih fokus mengurus permasalahan Covid-19. Syarif tidak ingin konsentrasinya pecah untuk urusan yang lain, demi menjaga keselamatan masyarakat Pohuwato.
Semula, Syarif pun tak menanggapi serius menyatunya 2 tokoh yang mumpuni yakni Iwan S. Adam dan Salahudin Pakaya. Karena memang informasi di dunia politik tak bisa langsung ditelan mentah-mentah.
Tapi belakangan, Syarif melihat pasangan ini bukan hanya sekadar wacana saja. Kedua tokoh tersebut sudah mantap dan bulat keputusan untuk maju. Iwan dan Salahudin di mata Syarif adalah pasangan yang ideal.
“Kedua tokoh ini punya kemampuan dan nilai plus yang saling mendukung, punya 2 karakter, dan 2 kekuatan yang saling mendukung,” nilai Syarif, seperti dikutip dari Hulondalo.id (Media Grup NewsNesiai.id).
“Pak Salahudin itu rival saya. Beliau adalah calon bupati yang berkompetisi hampir mengalahkan saya. Itu menunjukan beliau sebagai putra daerah yang menjadi representasi tokoh wilayah barat,” sambung Syarif saat ditemui di kediamannya, Sabtu (20/6/2020).
Pilkada semakin dekat, untuk itu Syarif menginstruksikan kader Golkar agar mulai mensosialisasikan pasangan ini ke masyarakat sambil menunggu rekomendasi dari DPP.
“Pasangan ini punya peluang besar, maka saya berharap pak Iwan dan pak Salahudin untuk memanfaatkan waktu yang ada agar intens bertemu dengan masyarakat. Dan saya minta kader Golkar membantu untuk menggaungkan kedua tokoh ini sampai ke masyarakat bawah,” pinta Syarif.
Meski bisa mengusung tanpa harus berkoalisi, tapi Golkar tetap membuka diri bagi partai lain untuk bergabung. (dn-NN)