
NEWSNESIA.ID, GORONTALO- Forum Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo menanggapi serius gerakan radikalisme yang terjadi berentatan, bom bunuh diri di Gereja Katedral Maksaar dan lone wolf (penyerangan tunggal) oleh wanita millineal ke Mabes Polri.
Lalu apa sikap kita sebagai anak bangsa yang tentunya menjujung NKRI dan toleransi beragama ?
Ketua Forum Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo Dr, Sahmin Madina mengatakan, salah satu cara melakukan pencegahan gerakan-gerkaan radikalisme adalah dengan pendekatann mederasi beragama. Sekarang kita harus bersama-sama bergandengan tangan untuk mengatasi gerkan radikalisme yg masuk pada kaum muda kaum milineal.
Moderasi itu kata Sahmin, sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstem dan tidak radikal. Bentuk dari moderasi beragama menangkal radikalisme itu kembali menjadikan agama sebagai sumber nilai yang mengatur kehidupan secara baik.
“Kita sebagai anak bangsa yang memengang teguh nilai-nilai yang baik dan toleran makan bagsa kita idonesia harus bisa mencegah & mencari tahu bagaimana cara menangkal radikalisme,” kata Sahmin Madina.
Salah satu contoh kata Sahmin, toleransi yang patut kira contohi di Kota Solo terdapat sebuah caffe yang pelanggannya beragama Nasrani berkumpul bersama keluarga maupun teman, pelanggang saling memberi hadiah natal disana.
“Dan pemilik caffe itu bernama Habib Mulachela beliau sebut semua pelanggan harus dilayani tanpa membedakan suku, agama, ras. Dan beliau menegaskan bahwa dirinya dan bumi beserta isinya milik Allah,
sehingga toleransi beragama memang harus dilakukan dan masih banyak lagi contoh-contoh di derah lain,” jelas Sahmin.
Ini menjadi hal serius kata Sahmin Madina untuk ditangani bersama -sama dan butuh kerja sama serta bantuan partisipasi masyarakat untuk menjaga dari keluarga mereka dan lingkunganya terhindar dari maraknya gerakan rasikalisme via online dan berbagai bentuknya. Bila ini jalan maka tentunya pencegahan sudah harus dari dini ditangani jangan nanti sudah pada penindakan.
Sahmin Madina mengajak pemuka agama, mubalik, guru-guru agama untuk tetap memberi pencerahan dan informasi serta penguatan pemehaman /pengatahuan agam secara detail sehingga para kaum muda /milineal dapat memahami perjuangan dalam menegakan agama denga baik dan benar, wabilkhusus tentang “jihad” yang sebenarnya.
“Mari kita semua tetap menjaga kedamaian, toleransi beragama sebagai wujud menjujung tinggi nilai-nilai anak bangsa NKRI,” tandas Sahmin Madina.(NN)