GORONTALO-NN– Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Gorontalo menolak dengan tegas rencana pemilihan Trans Queen Gorontalo yang digelar 21-22 September 2024 di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Penolakan KAHMI terhadap rencana kegiatan yang dilakukan kalangan trans gender itu tertuang dalam surat pernyataan sikap resmi sebagai berikut:
- Kebebasan berkumpul dan berserikat setiap warga negara memang dijamin oleh
Undang-undang. Namun, karena Negara kita juga merupakan negara yang berbudaya
dan beragama maka penting untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut untuk
mencegah potensi konflik sosial di masyarakat. -
Penolakan LGBT tentunya didasarkan pada ajaran hampir semua agama dan etika
moral. Selain itu, karakter bangsa dan nilai kearifan lokal daerah Gorontalo sebagai
daerah yang terkenal dengan falsafah adat bersendi syara, Syara bersendi Kitabullah
menjadi alasan utama adanya penolakan terhadap setiap kegiatan yang bernuansa
LGBT. -
Menghimbau kepada pelaku LGBT dan para pendukungnya untuk tidak lagi
menyebarkan paham/ideologi dan perilaku ini termasuk menyelenggarakan kegiatankegiatan yang mengarah ke hal tersebut dengan dalih HAM dan kebebasan. -
Menghimbau kepada segenap masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan
diskriminatif terhadap pelaku LGBT dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak
Pemerintah termasuk pihak keamanan untuk menangani masalah tersebut. -
Meminta kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk melakukan upayaupaya preventif dan kuratif yang adil dan beradab agar praktik LGBT tidak menjadi sesuatu hal yang biasa atau lumrah sebagaimana terjadi di daerah atai negara dengan sistem liberal.
-
Meminta kepada segenap ormas Islam dan para ulama untuk memberikan pemahaman
seluas-luasnya kepada umat terhadap bahaya LGBT dan legalisasinya.
Demikian surat pernyataan sikap KAHMI Kota Gorontalo tertanggal 13 September 2024 yang ditandatangani Ketua MD KAHMI Kota Gorontalo Dr.Kristina Muhammad Udoki,S.Pd.,M.Si dan Sekertaris Umum Noldi S.Pd.I.
Penolakan juga datang dari berbagai kalangan termasuk warga net. Banyak yang menegaskan menolak iven tersebut.
Hingga saat ini blum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara kegiatan. Wartawan newsnesia.id belum berhasil mewawancarai pihak panitia terkait penolakan tersebut.(NN)