NewsNesia.id – Teka-teki kemana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo 2024 telah terjawab.
Janji Ketua DPW PKS Gorontalo, Adnan Entengo beberapa hari lalu tentang akan terbitnya surat rekomendasi secara resmi oleh PKS untuk mengusung Tonny Uloli dan Rustam Akili akhirnya ditunaikan.
“Iya Alhamdulillah Rekomendasinya telah terbit dan diserahkan langsung oleh pak Ahmad Syaikhu selaku Presiden PKS,” ungkap Adnan saat dikonfirmasi, Rabu (7/8/2024).
Hal ini juga turut dibenarkan pihak TU, melalui Koordinator Pemenangan Cagub TU, Irfan Mahmud.
“Alhamdulillah, rekomendasi dari DPP PKS sudah terbit. TU sudah resmi mengantongi 12 kursi. Setelah PKS, TU masih akan terus bergerilya untuk mendapatkan tiket dari partai lain. In Syaa Allah pekan depan masih ada partai yang kasih rekomendasi. Tunggu saja,” kata Irfan.
Ditanya terkait partai apa saja yang masih disasar oleh TU, Irfan menjawab selanjutnya ada PAN dan PKB.
“Setelah PKS, TU menyasar PAN dan PKB,” terangnya.
Sementara terkait rekomendasi Golkar, Irfan juga optimis dan merasa yakin bahwa Partai Golkar juga akan mengusung TU.
“Golkar masih berproses, kami optimis dengan kepastian yang telah didapat oleh pak TU bersama Nasdem dan PKS yang pada dasarnya udah memenuhi syarat untuk mendaftar, saya yakin DPP Golkar akan lebih melirik peluang yang dimiliki TU,” tegasnya
Optimisme yang diungkapkan oleh Irfan Mahmud bisa saja benar-benar menjadi kenyataan, jika melirik update terbaru terkait calon dari Golkar lainnya, Idah Syahidah.
Sebelumnya wacana menduetkan Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie nampaknya menemui jalan buntu. Proposal Gusnar jadi Cagub dan Idah jadi Cawagub alias papan dua sepertinya ditolak oleh DPP Golkar.
Terbaru, dikabarkan koalisi partai yang mengusung Gusnar Ismail yakni Gerindra dan Demokrat tengah menjajaki pertemuan dengan Ustadz Abdurrahnan Bahmid imbas dari buntunya Gusnar-Idah.
Jika Gusnar-Bahmid terwujud, bisa dipastikan situasi ini tentu tak baik bagi Idah Syahidah RH. Karena akan makin sulit untuk mencari pasangan maupun partai koalisi. Berbanding terbalik dengan apa yang telah dilakukan oleh TU.
Namun menarik untuk dituggu, seperti apa langkah yang akan diambil oleh Rusli Habibie menghadapi situasi ini. Kepiawaian sang maestro politik Gorontalo ini benar-benar akan diuji.