NewsNesia.id -(NN)– Tumbilotohe, malam bakar lampu yang merupakan tradisi masyarakat Gorontalo di tiga malam penghujung ramadhan, jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tradisi yang masuk dalam daftar iven pariwisata nasional itu digelar sangat sederhana, Selasa (19/5/2020).
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama istri Idah Syahidah pun melakukannya secara simbolis dengan pemasangan lampu botol yang diletakkan di gapura adat atau alikusu, di rumah dinas jabatan gubernur, malam ini.
“Tahun ini masih dalam suasana covid-19 sehingga semua aktivitas menghimpun orang banyak tidak dilakukan,” kata Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra, Setda Provinsi Gorontalo, Asri Banteng.
“Tumbilatohe juga tidak dilaksanakan besar-besaran, kita sebagai daerah adat hanya melaksanakan di rumah masing-masing dengan kesedarhanaan,” tambah dia.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tradisi tumbilotohe dilakukan dengan penuh semarak dan diiringi oleh festival bedug. Bahkan, tumbilotohe telah menjadi salah satu ikon wisata religi di Provinsi Gorontalo.
Tumbilatohe selain sebagai luapan kegembiraan menyambut malam lailatul kadar juga dimaknai sebagai momentum untuk mengeluarkan zakat fitrah.
Tumbilatohe merupakan ritual unik warga Gorontalo di malam 27-29 Ramadan. Warga menyalakan lampu tradisonal yang terbuat dari bekas botol minuman berenergi. Botol diisi minyak tanah dan diberi sumbu pada bagian atas.
Meski tahun ini tidak dilaksankan secara meriah, Asri berharap makna dari tradisi adat ini tetap menyala di dalam hati warga Gorontalo.
“Intinya kita berdoa. Hari ini tumbilatohe juga dilaksanakan di rumah jabatan wakil gubernur dan sekda. Mudah-mudahan ini bisa diikuti oleh masyarakat di rumah masing-masing,” tandasnya.(al-NN)
Sumber: Hulondalo.id