NEWSNESIA.ID – Percaturan politik panggung Pilkada Boalemo 2024 makin menarik diikuti. Pasalnya, satu per satu dari partai politik (Parpo) mulai menampakkan siapa figur diutus bertarung.
Terbaru ini, ada 7 Parpol resmi menyatakan sikap bulat membangun koalisi. Mereka terdiri dari partai peraih kursi di parlemen dan non parlemen yang ditatalkan sebanyak 11 kursi di DPRD Boalemo.
Mereka sepakat dan saling ikhlas mengusung 1 pasangan calon bupati dan wakil bupati hingga mengkomunikasikan di tingkat DPP masing-masing partai. Targetnya pun tak main-main harus menang Pilkada Boalemo dihelat 27 November 2024 mendatang.
Menariknya, koalisi digagas PDI-P Boalemo ini menamakan diri Koalisi Romantis. Julukan nama ini sengaja diambil karena punya makna mendalam. Yakni, tak hanya menabur kecintaan dari para anggota koalisi, tetapi punya misi menyongsong Pilkada yang sejuk penuh persahabatan dan kekompakan.
Ke 7 Parpol resmi membangun koalisi ini yakni, PDI-P dibawah komando Ketua DPC, Karyawan Eka Putra Noho (5 kursi), Partai Demokrat (3 kursi) dibawah pimpinan Hardi Syam Mopangga, PPP (2 kursi) dipimpin Abdillah Alhasni, Perindo (1 kursi) dinahkodai Riko Djaini, ditambah Parpol non parlemen diantaranya, Ketua DPD PKS, Edi, Ketua DPC PBB Kisman Abubakar dan Ketua DPD Partai Hanura Mahmud Nurdin Daud.
Gabungan partai terhitung paling gemuk ini sepakat pula dan sah mengusung nama Dedi Hamzah sebagai calon bupati (Cabup) Boalemo periode 2024-2029. Sedangkan untuk calon wakil bupatinya mencuat 3 kandidat. Ketiganya yakni, Hardi Syam Mopangga, Riko Djaini dan Abdillah Alhasni.
“Untuk penentuan calon wakil bupati (Cawabup) akan dibicarakan secara teknis bersama calon bupati (Dedi Hamzah). Yang pasti muncul usulan nama Hardi Syam Mopangga, Riko Djaini dan Abdillah Alhasni,” akui Ketua DPC PDI-P Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho selaku penggagas koalisi romantis.
Lanjut Eka Putra menambahkan, koalisi romantis ini terbangun dari perenungan cukup panjang. Bagaimana memikirkan Boalemo kedepan atas keinginan semua elemen rakyat. Bukan datang dari ego atau keinginan orang per orang maupun kelompok tertentu.
“Intinya, kami semua parpol koalisi tidak bicara tentang kau dan aku. Tetapi bicara tentang kita semua,” tutur Eka Putra.
Artinya, kata Eka, kalau kita hanya bicara tentang kau, maka itu artinya bicara tentang dia. Begitu juga kalau kita bicara tentang aku, maka pasti arah pembicaraannya hanya kepentingan orang tertentu. Tapi, kalau itu bicara kita semua, maka disitu ada kepentingan kaum petani, nelayan, pengusaha, pelaku UMKM, birokrat, karyawan swasta, kaum perempuan, kaum disabilitas maupun anak-anak muda sebagai generasi estafet pembangunan Boalemo kedepan.
“Ini pun menjadi hasil pembahasan dan kesepakatan kami 7 partai politik koalisi pengusung,” tambah Eka Putra Noho.(nn)