NEWSNESIA.ID, GORUT- Pansus Hak Angket DPRD Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), menerima aksi demo dari Gerakan Aktivis Milenial(GAM) di ruang sidang DPRD, Senin kemarin, (21/06/2021).
Dalam aksi itu ada beberapa hal yang pertanyakan oleh para aksi demo, salah satunya kenapa hanya dana hibah pramuka yang masuk dalam Hak Angket, sementara KNPI, KONI, PMI tidak dimasukkan.
Wakil Ketua DPRD Gorut Hamzah Sidik menjelaskan, angket sudah berjalan beberapa hari lalu, mulai dari pansus. Waktu itu kita masukan persoalan hibah itu, karena ada yang lagi ramai di publik soal pramuka.
“Ada yang lapor-laporan di Polda Gorontalo, ada tuduh-tuduhan, katanya dari zaman Pak Thomas Mopili dan Pak Roni Imran ada dugaan penggelapan aset pramuka,” jelas bung HZ sapaan akrabnya.
Karena ini berpolemik, maka Pansus Hak Angke mengcapture, untuk mengetahui secara mendalam persoalan tersebut.
“Coba kita masuk pintu dari sini, siapa tahu kita akan temukan. Ternyata kita temukan banyak sekali anggaran yang di berikan kepada organisasi ini tanpa proposal termasuk pramuka di dalamnya,” ungkap Hamzah.
“Kalau teman-teman punya data KONI, KNPI, atau PMI bermasalah, kenapa sejak Pansus, Interpelasi, Angket tidak di sampaikan? Nanti semua ini sudah terbentuk, baru nanti sekarang bertanya, ” katanya lagi.
Seharusnya dari awal kata Hamzah, disampaikan ke Pansus bahwa KONI, KNPI dan PMI bermasalah.
“Biar kita juga telusuri, nah sekarang kita menulusuri tidak ada asap, tidak ada api, bagaimana itu yah kira-kira? Kecuali ada,” kata Hamza.
Hamzah menambahkan, kami di DPRD ini, sepanjang ada persoalan di publik yang ditangkap menjadi perbincangan publik akan ditindak lanjuti.
“Kalau ada yang menyurat, memasukan informasi kepada kami, kita akan tindak lanjuti,” imbuhnya.
“Tapi tidak serta merta kami langsung tiba-tiba datang, eh bahwa ini ada masalah, kan tidak seperti itu,” kata Hamzah lagi.
Menurutnya, Pansus Hak Angket pasti selalu ada asbabun nuzul-nya yang menjadi trigerred, sehingga itulah kemudian Pansus masuk untuk menindaklanjuti laporan-laporan.
“Bahwa pramuka rupanya menjadi perhatian publik dan itu menjadi pilihan dari pada DPRD. Dan ternyata setelah kita priksa, memang kacau pramuka itu,” tutup Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Gorontalo Utara.(adv/nando)