
NEWSNESIA.ID – Besok, Rabu (15/5/2024), Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, akan melaksanakan agenda turun lapangan, untuk mengecek langsung penyebab turunnya harga jagung.
Agenda turun lapangan itu dilakukan, untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait turunnya harga jagung tersebut, hingga informasi tutupnya gudang tempat pengambilan jagung di wilayah Kecamatan Anggrek Gorontalo Utara.
Anggota Komisi II, Lukum Diko, mengatakan pihaknya akan segera menyeriusi keluhan masyarakat terkait dengan turunnya harga jagung itu, dengan melakukan agenda turun lapangan.
“Saya sudah menghubungi teman-teman di Komisi II karena ini di bidang kita dan saya juga sudah minta izin ke pimpinan, untuk besok kita Komisi II akan turun lapangan,” ungkap Lukum, saat dihubungi awak media, Selasa (14/5/2024).
Komisi II, kata Lukum, akan mendatangi langsung pihak perusahaan atau gudang-gudang pembeli jagung, untuk mencari tahu secara detail apa yang sebenarnya terjadi dengan pengambilan jagung di Gorontalo Utara, sehingga masyarakat sering mengeluhkan kondisi itu.
Tak sampai disitu,Lukum, juga mengatakan Komisi II akan meninjau langsung di lapangan apa yang menjadi penyebab utama terjadinya antrian panjang di gudang jagung yang ada di wilayah Kecamatan Anggrek itu.
“Jadi kita akan mengkroscek penyebab utama kenapa begitu turunnya harga jagung, kemudian terjadi antrian panjang,” ujar Lukum.
Keluhan itu kata Lukum, memang harus segera ditindaklanjuti dan diberi perhatian khusus oleh pemerintah. Mengingat begitu mahalnya bibit jagung, obat-obatan atau racun rumput termasuk pupuk, kemudian hasilnya hanya dinilai dengan harga rendah.
“Sehingga kita juga berharap, pemerintah harus lebih proaktif, memperhatikan masalah pertanian, termasuk harga jagung ini, yang terus anjlok harganya,” imbuh Lukum.

Lukum, menegaskan selain turunnya harga jagung, ada beberapa poin yang akan di kroscek di lapangan nanti, seperti penyebab antrian panjang yang terjadi, hingga persoalan kadar air.
“Insya Allah, kita besok jam 10 akan turun,” tutup Lukum. (Prin)