NEWSNESIA.ID, GORUT – Gerakan Aktivis Milenial (GAM) Provinsi Gorontalo menggelar aksi demo terkait pelecehan seksual yang dilakukan salah satu oknum karyawan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek.
Aksi ini pun di gelar di depan PLTU Anggrek, Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, Selasa (22/8/2023).
Amin Suleman, selaku Ketua GAM Provinsi Gorontalo dalam orasinya, pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu oknum karyawan PLTU Anggrek merupakan tindakan yang sangat memalukan di daerah ini.
“Karena Gorontalo mempunyai adat istiadat yakni adat yang bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah,” jelas Amin.
Atas kejadian ini, pihaknya, kata Amin, tidak akan diam. Bahkan dirinya meminta pihak kepolisian setempat mengusut tuntas kasus ini.
“Hak perempuan wajib kami perjuangkan. Pelecehan seksual di Serambi Madinah ini merupakan bentuk penghinaan terhadap daerah ini,” tutur Amin.
Di tempat yang sama juga, salah satu orator kawakan, Ahmad Fajrin Saleh dalam orasinya, harkat wanita sangat tinggi dan wajib mendapat perlindungan. Karena perlindungan terhadap perempuan sangat ketat.
“Maka dari itu, kami akan mengawal tuntas kasus ini. Kalau bukan kita yang melindungi perempuan, siapa lagi,” Ahmad Fajrin Saleh.
Mirisnya, kejadian pelecehan seksual ini dilakukan oleh oknum karyawan PLTU Anggrek. Tentu ini bukan hanya tugas kepolisian tetapi tugas seluruh masyarakat Gorontalo Utara.
“Maka hari ini, kami turun dalam bentuk aksi sosial dalam rangka membela hak perempuan di Gorontalo, khususnya perempuan Desa Tolango, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara,” tandas Fajrin dalam orasinya. (Rol)