
NEWSNESIA.ID, BONEBOL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango bekerjasama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo mengadakan pengawasan dan pemeriksaan sampel makanan dan jajanan takjil untuk buka puasa, di kawasan Center Point Bone Bolango, Senin (11/4/2022).
Dari hasil pemeriksaan itu, sedikitnya ada 36 sampel makanan takjil berhasil diuji petugas BPOM Gorontalo. Tak satu pun ditemukan mengandung bahan berbahaya dan dinyatakan memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
“Kami ikut mendampingi BPOM melakukan pengawasan makanan takjil berbuka puasa. Alhamdulillah dari 36 sampel sudah diuji cepat di mobil lab keliling BPOM, hasilnya semua memenuhi syarat dan baik untuk dikonsumsi, tidak ada yang mengandung bahan-bahan berbahaya,” kata Wakil Bupati (Wabup) Bone Bolango, Merlan S. Uloli.
Pengawasan seperti ini, kata Merlan, penting sekali. Apalagi BPOM turun langsung melakukan pemeriksaan. Artinya ini, menjadi satu peringatan kepada masyarakat bahwa mereka juga perlu diawasi.
“Kehadiran BPOM ini lebih menegaskan kepada masyarakat untuk tidak boleh sesukanya mencampurkan bahan-bahan berbahaya pada makanan yang dikonsumsi masyarakat,” jelas Wabup Merlan Uloli.
Ia pun mengaku bersyukur para UMKM berjualan di kawasan Center Point sudah sangat sadar untuk kesehatan. Mereka sudah tahu apa saja bahan-bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Saya atas nama Pemda, terima kasih untuk Balai POM yang senantiasa melakukan pengawasan di lokasi-lokasi yang ramai menjual takjil di wilayah Bone Bolango. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan menu makanan yang dijual sekaligus untuk mengedukasi masyarakat agar mereka tidak seenaknya mencampur bahan makanan,” ucap Merlan.
Sementara itu, Kepala Balai POM Provinsi Gorontalo, Agus Yudi Prayudana, mengungkapkan kegiatan ini merupakan program rutin dalam rangka mengintensifikasi pengawasan makanan berbuka puasa di masyarakat Gorontalo.
”Jadi kita melakukan pengawasan secara rutin tidak hanya di Bone Bolango, tapi juga kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo,” ungkap Agus Yudi Prayudana.
Agus menyampaikan rasa syukurnya dari sekitar 40 sampel yang diuji, hasilnya semuanya memenuhi syarat. Tidak ada bahan berbahaya yang ditemukan pada makanan takjil berbuka puasa yang dijual di Center Point.
“Adapun bahan berbahaya yang kami uji seperti formalin, boraks, dan bahan pengawet lainnya yang dilarang. Termasuk juga pewarna tekstil rhodamin B dan pewarna tekstil methanil yellow yang sering digunakan pada makanan,” ujar Agus Yudi Prayudana.
Agus pun berharap dengan hasil pemeriksaan takjil ini, masyarakat bisa menjual, menyediakan makanan untuk takjil buka puasa yang seluruhnya aman dari bahan berbahaya.
”Dengan demikian, pengawasan obat dan makanan di Provinsi Gorontalo bisa berjalan dengan baik,” tandas Agus Yudi Prayudana.(nrt/nn)