NEWSNESIA.ID, GORUT – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mengevaluasi pencapaian vaksinasi terkait dengan penanggulangan Covid-19 di daerah itu, Kamis (18/11/2021).
Bupati Gorut, Indra Yasin selaku Ketua Satgas Covid-19 Gorut memimpin langsung rapat evaluasi yang dilaksanakan di Aula Tinepo, Kantor Bupati Gorut.
Rapat evaluasi oleh Satgas Covid-19 ini juga serangkaian dengan rapat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Gorut.
Makanya, hadir pada kesempatan itu Kapolres Gorut, AKBP Dicky Irawan Kesuma yang juga selaku Wakil Ketua Satgas Covid-19 Gorut, Wakil Ketua 2 DPRD Gorut, Hamzah Sidik, pihak Kodim 1314/Gorut dan Kejari Gorut.
Turut diundang juga unsur OPD teknis terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan, para camat serta para kepala puskesmas. Pada dasarnya, dari pantauan, rapat evaluasi itu lebih mendorong pada pencapaian realisasi vaksinasi di akhir tahun ini agar lebih maksimal.
Hal ini mengingat, capaian vaksinasi di Gorut untuk dosis 1 baru sekitar 50 persen sedangkan dosis 2 dan 3 baru sekitar 31 persen. Sehingga presentase vaksin yang telah terealisasi di daerah terbungsu di Provinsi Gorontalo itu baru mencapai kurang lebih 81 persen.
Di mana, saat ini, masih berada di urutan ke- 5 dari 6 kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Rapat forkopimda itu juga memutuskan bahwasanya tidak ada perayaan di luar ibadah selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Ini kita sepakati, karena pemerintah pusat juga sebagian besar akan menaikkan PPKM Level 3 seluruh daerah di Indonesia. Itu artinya bahwa kita diperketat lagi pada perayaaan Natal dan Tahun Baru nanti,” terangnya.
Makanya, lanjut Indra, wilayah perbatasan Provinsi Gorontalo di Gorut, baik dengan Sulawesi Utara maupun Sulawesi Tengah akan diperketat seperti yang sebelum-sebelumnya.
“Itu komitmen kita dengan unsur forkopimda. Mudah-mudahan dengan pengetatan itu. Maka, diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 yang di bawa dari luar ke Gorut,” tuturnya.
Pihaknya juga lanjut Indra, berkomitmen untuk meniadakan aktivitas di luar rumah mulai tanggal 1 hingga 3 Januari 2022.
“Begitu juga tempat-tempat wisata agar selama Natal dan Tahun Baru untuk sementara ditutup dari aktivitas wisatawan,” lanjutnya.
Karena pada dasarnya, kata Indra, pihaknya tidak mau di libur Natal dan Tahun Baru justru bisa menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19, hanya karena aktivitas masyarakat di tempat umum dilonggarkan.
“Olehnya kita telah bersepakat bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru di rumah saja,” pungkasnya. (Adv/Rol)