NewsNesia.id – Kematian FS alias Yanto, warga binaan Lembaga Permasyarakatan (lapas) Kelas IIA Gorontalo, dibenarkan oleh pihak Lapas Kelas IIA.
Diungkapkan Kepala Lapas IIA Gorontalo, Indra S. Mokoagow saat melangsungkan siaran pers bahwa FS ditemukan dalam keadaan tergelantung di dalam toilet pada Ahad (11/08/2024), sekitar pukul 19.00 WITA.
Korban FS terang KPLP Indra, gantung diri menggunakan seikat sarung yang telah dimodifikasi menyerupai tali yang dapat dililit.
Saat ditemukan petugas, FS masih dalam keadaan bernyawa meski kondisi yang memprihatinkan langsung dilakukan evakuasi hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di salah satu rumah sakit.
“Ketika korban ini ditemukan masih ada tanda-tanda kehidupan, denyut nadinya masih bergerak, nadinya Masi ada. Sekitar jam 19.00 lebih sedikit yang bersangkutan kita evakuasi ke klinik di tangani oleh tim medis karena memang keadaan yang semakin memburuk maka malam itu juga kita bawa ke rumah sakit, kemudian disana yang bersangkutan menghembuskan nafas terakhir,” ungkapnya, Rabu (14/08/2024).
Aksi tersebut ungkap KPLP Indra, diduga kuat dikarenakan korban mengalami depresi akibat penyakit yang di deritanya, yaitu TBC Kelenjar, salah satu penyakit yang cukup berbahaya dalam tubuh.
FS didiagnosa mengidap penyakit tersebut, sejak awal menjadi binaan Lapas IIA Gorontalo tahun 2022 yang berlangsung hingga saat ini tahun 2024.
“Yang bersangkutan masuk tahun 2022 dengan kasus pembunuhan. Ketika masuk Lapas kami kan melakukan screening sebelum masuk Lapas, kemudian didapati mengidap penyakit TB Kelenjar yaitu penyakit yang cukup berbahaya itu dideteksi sejak 2023,” jelasnya.
Upaya perawatan terhadap FS kata Indra juga telah dilakukan seperti rawat cek up, rawat inap sekaligus rawat jalan.
“Bahkan pada tanggal 13 September – 18 September 2023 yang bersangkutan pernah di rawat inap di rumah sakit,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihaknya juga kata Indra telah mengamati bahwa perilaku FS mengalami perubahan usai menjalani pemeriksaan kesehatan dan mendapati hasil diagnosa.
“Sejak kembali dari rumah sakit, yang bersangkutan sudah jadi pendiam. Pengaruh psikologis karena penyakitnya ini,” terang Indra. (Via)