KlikSulteng.id – Dihadapan perwakilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Senin (16/9/2019), Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyampaikan kegusaran warga Sulteng, terkait terhambatnya bantuan internasional untuk pemulihan Sulteng pasca bencana, akibat belum ditanda tanganinya loan agreement (perjanjian pinjaman) oleh pemerintah pusat.
Dikatakan Gubernur Sulten Longki Djanggola, kegusaran itu merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepadanya. Wajar saja, karena dana yang dibutuhkan untuk pemulihan Sulteng pasca bencana 2018 silam, ditaksir mencapar Rp 36 triliun.
Bersama para kepala daerah yang terdampak bencana, Longki atas nama pemerintah daerah berharap, dunia internasional khususnya lembaga donor untuk terus memberikan dukungan terhadap upaya pemulihan yang dilakukan pihaknya, pasca bencana longsor, gempa bumi, likuifaksi dan tsunami yang meluluh lantakkan daerah itu.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Anita Nirody bersama UNDP, WHO, UNFPA, UNICEF, WNP OCHA memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemprov Sulteng, serta kabupaten /kota atas upaya yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan pasca bencana.
Rencananya, Anita Nirody bersama rombongan akan berada di Palu selama dua hari untuk melakukan peninjauan beberapa proyek yang dilakukan lembaga lembaga PBB di Palu, Sigi dan Donggala dan juga melakukan kajian atas bantuan lanjutan yang akan diberikan selama Rehabilitasi dan Rekontruksi dampak Bencana Sulteng. (jono)