NEWSNESIA.ID, GORONTALO – Walikota Gorontalo yang juga Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Marthen Taha, mengulas soal manajemen pengelolaan sampah pada webinar APEKSI, Jumat (4/12/2020).
Marten Taha, saat membuka Webinar APEKSI, mewakili Ketua Dewan Pengawas Apeksi, Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H., menyampaikan beberapa pandangan terkait dengan pengelolaan persampahan.
“Pengelolaan persampahan menjadi kewenangan pemerintah daerah yang harus dioptimalkan pemanfaatan-nya,” ujar Marthen.
Problem pengelolaan sampah di Indonesia kata Marthen, menjadi PR dari setiap pemerintah daerah karena pengelolaan sampah menjadi sektor yang banyak tantangan untuk dihadapi, baik segi pengelolaan dari hulu hingga hilir.
“Salah satu tantangan yang dihadapi adalah manajemen pengelolaan sampah, terutama kelembagaan pengelolaan di daerah,” ujar Marten.
Pada kenyataannya, lanjut Marthen Taha, sampah menjadi problem utama disetiap daerah, bahkan disebut sampah adalah bencana. Padahal, apabila sampah apabila dikelolah dengan baik akan menjadi pundi-pundi keuangan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Marthen Taha menegaskan, dalam proses pengelolaan sampah yang sesuai dengan harapan bersama, diperlukan yang namanya BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). BLUD tidak hanya di sektor layanan publik seperti kesehatan, rumah sakit, Puskesmas, pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
“Hari ini belum banyak daerah yang menerapkan BLUD dalam bidang pelayanan persampahan. Sampah justru bisa dijadikan nilai tambah masyarakat apabila dikelola dengan baik,” tutup Marthen Taha.
Pembicara pada Webinar APEKSI ini diantarnya Direktur BUMD, BLUD & BMD Kemendagri, Direktur Lingkungan hidup Kementrian PPN/Bappenas, Direktur Pengelolaan Persampahan KemenLHK, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri dan Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar Kal-Sel. (MG-01/JIAN)